TRIBUNNEWS.COM - Jika kemarin Anda kami suguhkan jeroan Sukhoi Su-30MKM punya Malaysia, tidak tepat rasanya jika tidak mengenal Su-30MKI milik India, operator varian Flanker terbesar di luar Rusia.
Hebatnya, India tidak sekadar mengoperasikan. Flanker India didesain sedemikian rupa dengan sistem avionik buatan Israel.
Jadilah Su-30MKI (Modernizirovannyi Komercheskiy India = Modernisasi, Komersial pesanan India) sebagai salah satu varian Su-30 tercanggih, bahkan melebihi spesifikasi milik negara asalnya.
Pesanan Su-30MKI sebenarnya muncul dari niatan India mencari pesawat tempur yang multiperan, beroperasi dengan durasi minimal sepuluh jam dioperasikan oleh dua awak, dan dilengkapi avionik terbaik.
Avionik terbaik diterjemahkan sebagai gabungan antara sistem yang dapat dibuat di India, Rusia, Ukraina, Perancis, dan Israel.
Kontrak ditandatangani Departemen Pertahanan India dan Rosvooruzhenie pada pertengahan 1990-an senilai 1,8 miliar dolar AS dengan transfer teknologi mencakup produksi lokal Su-30.
Desain Su-MKI tersebut dibuat baru oleh Biro Desain Sukhoi dan diuji oleh 929th State Flight Test Centre di Akhtubinsk yang berlangsung cukup lama, baru selesai pada 2006.
Integrator sekian banyak sistem dari berbagai negara dipercayakan kepada Ramenskoye Instrument Design Bureau (RPKB).
Produksi untuk batch awal dilakukan pabrikan Irkut (IAZ) di Siberia, dengan 8 pesawat pertama Su-30K sebelum selanjutnya dilanjutkan ke Su-30MKI karena lamanya waktu pengembangan.
Boleh dikata Su-30MKI adalah upaya kolaborasi masif dan belum pernah dilakukan sebelumnya, karena melibatkan tiga negara.
Rusia dan Israel bahkan tidak dalam posisi ‘bersahabat’ karena dendam lama Uni Soviet yang mendukung liga Arab.
Sebanyak empat pesawat purwarupa bahkan harus dibuat, yaitu Su-30I2, I-4, I-5, dan I-7 untuk menguji seluruh sistem dan avionik.
Jumlah purwarupa sebanyak itu setara dengan pengembangan pesawat tempur baru.
Su-30MKI pra produksi pertama lepas landas 1 Juli 1997 di bawah kendali pilot uji Vyacheslav Averyanov.