TRIBUNNEWS.COM - Setelah puluhan tahun menggunakan pisau cukur untuk membabat jenggot yang tumbuh di dagu, perempuan bernama Rose Geil, kini membiarkan bulu-bulu itu menghiasi wajahnya.
Wanita berusia 39 tahun dari Portland, Amerika Serikat tersebut mengaku, pertama kali janggut tumbuh di dagunya saat dia memasuki masa pubertas.
Setelah itu, ritual memotong jenggot pun menjadi rutinitas Geil saban hari.
Bukan tak berupaya, dengan bantuan kedua orangtuanya, Geil telah mencoba berbagai cara untuk menghentikan tumbuhnya jangut tersebut.
Sejumlah dokter pun merekomendasikan berbagai model penanganan, antara lain terapi dan pengobatan menggunakan laser.
Namun segala upaya itu tak juga membuahkan hasil.
"Mereka melakukan berbagai tes kepada saya, dan kembali dengan sejumlah kesimpulan yang memungkinkan adanya obat untuk mengatasi masalah ini. Lalu kami pun mencoba, mungkin selama setahun, tapi hasilnya sama sekali tak efektif," ungkap Geil seperti dilansir laman People, Kamis (16/6/2016).
Sebuah kesimpulan yang muncul adalah, wanita ini didiagnosa mengalami polycystic ovary syndrome (PCOS), sebuah kelainan hormonal.
Geil mengakui, kondisinya ini mendatangkan kesulitan tersendiri bagi dia. "Yang paling terasa adalah di pergaulan sosial. Saya seperti tampil tidak seperti saya yang sebenarnya," kata dia.
"Saya tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan sekolah secara utuh saat saya masih kecil dulu. Bahkan masuk ke kelas pun sulit bagi saya. Saya menderita sekali," ungkap dia lagi.
Kira-kira sembilan bulan lalu, setelah 26 tahun melakukan rutinitas harian memotong jenggot, Geil memutuskan untuk membiarkan rambut-rambut itu tumbuh lebat.
"Pertama, alasannya karena saya mendapat masalah di kulit yang sobek. Sepertinya tak bisa lagi saya terus menyukur jenggot-jenggot ini," kata dia.
"Setelah itu saya pun menyadari bahwa mungkin saya harus memberi kesempatan untuk diri saya sendiri, dan terasa hari-hari saya menjadi lebih mudah setelah itu," kata dia.
Dengan pilihannya ini, Geil mengaku mendapatkan perhatian lebih dari para pria.
"Banyak macam orang di dunia ini yang bertingkah dengan banyak hal. Jadi saya enggak selalu terkejut ketika saya mendapatkan banyak perhatian," kata dia.(Glori K. Wadrianto)