-
28 Nov 2024 13:27
Pria Tua Ini Pacaran dengan Boneka Seks Karena Tidak Mata Duitan dan Setia
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pria Jepang berusia 61 tahun sudah enam tahun ini hidup berduaan dengan seorang “gadis cantik” bernama Saori di sebuah apartemen di Tokyo.
Entah saat tidur, pergi belanja, berwisata, atau sekadar jalan-jalan, pria bernama Senji Nakajima selalu berduaan dengan “gadis cantik” tersebut.
Berparas ayu, dengan kulit putih bening, “gadis cantik” itu tidak lain adalah boneka seks, seperti dilaporkan The Sun, Senin (27/6/2016).
Nakajima mengatakan, boneka itu “tidak sekadar karet”, tetapi ‘dia bisa memperkaya hidup saya”. Boneka seks itu diberinya nama Saori.
Pria tua ini sudah menikah dengan dua anak. Namun, dia tinggal jauh dari rumah karena bekerja. Dia mulai pertama kali hidup dengan Saori enam tahun yang lalu.
Pada awalnya, kata pria tersebut, dia selalu membayangkan seolah-olah boneka itu pacar pertamanya. Boneka itu digunakan hanya demi kepuasan batin karena selalu kesepian.
Namun, beberapa bulan kemudian, pria ini mulai menemukan bahwa Saori benar-benar memiliki "kepribadian", seakan-akan dia hidup.
Pengusaha itu mengatakan, “Dia tidak pernah mengkhianati, tidak pula mata duitan. Saya bosan dengan manusia modern yang rasional. Mereka tak berperasaan.”
Nakajima mengatakan,”Bagi saya, dia lebih dari boneka. Tidak hanya sekadar karet silicon.”
“Dia banyak membantu, masih pasangan saya yang sempurna, yang bisa berbagi momen berharga dengan saya dan memperkaya hidup saya,” tambah Nakajima.
Menurut situs daring www.maxim.com, boneka seks Jepang adalah industri yang sedang berkembang. Boneka cantik seperti ini menjadi pengobat pria kesepian.
Salah satu perusahaan, Orient Industry, telah menciptakan beberapa boneka yang terlihat seperti manusia hidup di alam nyata.
Harganya bisa mencapai 10.000 dollar AS atau setara Rp 131,7 juta.
Kreasi boneka seks yang mengagumkan tersedia dalam berbagai bahan. Ada yang anggota tubuhnya dapat ditekuk dan dilepas.
Pria Tua Ini Pacaran dengan Boneka Seks Karena Tidak Mata Duitan dan Setia
Editor: Hasanudin Aco
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger