TRIBUNNEWS.COM - Upaya China untuk melepaskan ketergantungan diri terhadapa perusahaan asing terus bergulir.
Kini, negara Tirai Bambu ini sudah selesai membangun pesawat amfibi terbesar di dunia.
Perusahaan Industri Penerbangan China (AVIC) memperkenalkan produk terbarunya AG600, Sabtu (23/7/2016) di kota pelabuhan Zhuhai, wilayah selatan negeri itu.
Demikian dikabarkan kantor berita Xinhua.
Menurut Xinhua, pesawat yang memiliki daya jelajah hingga 4.500 kilometer itu ditujukan untuk memadamkan kebakaran hutan dan penyelamatan di laut.
Menurut Wakil Manajer Umum AVIC Geng Ruguang, pesawat berukuran sebesar Boeing 737 ini merupakan pesawat terbesar di dunia yang dibangun dengan kemampuan mendarat dan lepas landas dari laut.
Namun, bentang sayap pesawat ini lebih kecil dibanding H-4 Hercules atau Spruce Goose yang diproduksi pada 1940-an untuk keperluan angkut personel militer.
Spruce Goose sejauh ini adalah pesawat air atau amfibi terbesar di dunia meski hanya pernah sekali melakukan penerbangan yaitu pada 1947.
"Pesawat yang diutamakan untuk pasar dalam negeri ini akan sangat berguna untuk mengembangkan dan mengeksploitasi sumber daya kelautan," demikian Xinhua.
"Selain itu pesawat ini juga bisa digunakan untuk pengawasan lingkungan, pemetaan sumber daya dan transportasi," masih menurut Xinhua.
Xinhua menambahkan, sejauh ini AVIC sudah mendapatkan pesanan untuk memproduksi 17 unit pesawat baru tersebut.
China memang sedang mengembangkan sektor penerbangannya untuk mengurangi ketergantungan dan jika bisa bersaing dengan perusahaan penerbangan asing, seperti Airbus dan Boeing.