TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) saat ini sedang bekerja untuk mengupayakan pembebasan sandera yang masih ditahan oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina.
Satu diantara kerja pemerintah Indonesia adalah meminta kepada pemerintah Filipina untuk melakukan gencatan senjata terhadap kelompok radikal tersebut.
"Kami sudah meminta agar ada gencatan senjata dari pemerintah Filipina kepada kelompok Abu Sayyaf, sehingga terjamin keselamatan para sandera," jelas Menlu RI Retno LP Marshudi di Kantor Kemenlu, Jakarta, Jumat (19/8/2016).
Namun gencatan senjata tersebut masih sangat tergantung situasi di lapangan karena setiap waktunya masih berubah-ubah dan tidak dapat memprediksi.
Selain meminta gencatan senjata, pemerintah Indonesia juga terus melakukan upaya koordinasi yang sangat intensif dengan pemerintah Filipina agar dapat menjamin keselamatan sandera WNI yang belum dilepaskan.
"Seperti contoh pada tanggal 17 Agustus pada saat kemerdekaan, dalam satu hari itu saya melakukan komunikasi sangat intensif dengan otoritas yang ada di Filipina termasuk dengan menlu Filipina. Jadi kami pastikan, kami sedang bekerja sekarang," tegas Retno.