News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jaringan Kelompok ISIS

45 Pasukan Pro-Pemerintah Yaman Tewas Kena Serangan Bom Mobil ISIS

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Empat pria yang dituduh berzinah dilaporkan telah dirajam hingga tewas oleh ISIS, Juni 2016. Perajaman adalah salah satu bentuk eksekusi yang dilakukan kelompok teror tersebut.

TRIBUNNEWS.COM, SANAA - Aksi bom mobil ISIS di Yaman Selatan, di kota dari Aden pada Senin (29/8/2016) telah membunuh setidaknya 45 pasukan Pro-pemerintah yang telah bersiap untuk melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk memerangi pemberontak Houthi di Yaman Utara.

Otoritas Yaman menyebutkan pula lebih dari 60 orang terluka dan dibawa ke tiga rumah sakit daerah.

Para korban adalah mereka yang tengah mengantri di antara dua sekolah dan masjid, untuk mendaftarkan diri bergabung dengan ekspedisi ke Arab Saudi.

Saudi berharap untuk melatih pejuang hingga 5.000 dan menyebarkan mereka ke Saudi, di kota Najran dan Jizan, dekat perbatasan.

Palang Merah melaporkan dalam media sosial bahwa rumah sakit di Aden telah menerima 45 korban tewas.

Sementara para pejabat Yaman sebelumnya menyebutkan 25 orang korban tewas dalam insiden berdarah ini.

Kata kantor berita yang dikelola ISIS, Aamaq menyebutkan serangan itu dilakukan "oleh pesawat tempur dari ISIS yang menargetkan pusat perekrutan."

Yaman terlibat dalam perang sipil pemerintah yang diakui secara internasional dan koalisi pimpinan Arab terhadap para pemberontak Houthi Syiah, yang bersekutu dengan unit-unit tentara yang setia kepada mantan Presiden.

Pertempuran telah memungkinkan al-Qaida dan afiliasi ISIS memperluas jangkauan mereka, terutama di Selatan.

Kelompok-kelompok HAM dan PBB memperkirakan setidaknya 9.000 orang telah tewas sejak pertempuran meningkat pada tahun Maret 2015--dengan dimulainya Arab-membawa serangan udara yang menargetkan Houthis dan sekutu-sekutu mereka. (TIME/AP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini