TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Angkatan Bersenjata Filipina mengatakan, tengah menyelidiki berbagai laporan terkait dugaan rencana kudeta terhadap Presiden Rodrigo Duterte.
Seorang juru bicara Angkatan Bersenjata Brigjen Restituto Padilla menegaskan, militer tidak mengetahui adanya pergerakan di dalam tubuh angkatan bersenjata.
Namun demikian, tegas Brigjen Padilla, militer "secara serius menyelidiki" laporan-laporan tersebut. Ia menambahkan tidak mengetahui asal-usul informasi rencana perebutan kekuasaan.
"Kami tidak mengetahui asalnya tetapi belakangan muncul perkataan-perkataan itu. Itulah yang dapat saya katakan sekarang, kami secara serius menyelidikinya," katanya pada Senin (3/10/2016) sebagaimana dikutip kantor berita AFP.
Pada Sabtu (1/10/2016), Sekretaris Kabinet Leoncio Evasco mengatakan, dia yakin kudeta terhadap Presiden Rodrigo Duterte mungkin saja terjadi.
Alasannya, lanjut Evasco, karena banyak orang yang tidak suka dengan cara Presiden Duterte mengendalikan negara.
Mereka, masih menurut Evasco, adalah pihak-pihak yang selama ini menikmati keuntungan dari perdagangan narkotika atau faksi militer yang tidak senang melihat hubungan militer antara Filipina dan Amerika Serikat melemah belakangan.
Evasco melanjutkan, perebutan kekuasaan tidak akan berhasil karena popularitas Duterte di mata rakyat Filipina sangat tinggi.