News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ini Pernyataan Donald Trump soal Perempuan yang Dikecam Publik

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS), Donald Trump, meminta maaf menyusul beredarnya video yang menunjukkan dia mengucapkan hal-hal yang sangat vulgar dan kasar mengenai kaum perempuan.

"Ini adalah percakapan pribadi. Bill Clinton mengucapkan hal yang lebih buruk ketika kita sedang bermain golf. Saya meminta maaf jika ada pihak yang tersinggung," kata Trump dalam siaran pers resmi kampanyenya, Jumat (7/10/2016).

Capres Partai Republik yang terus diguncang rentetan skandal itu dipaksa mengambil langkah defensif setelah sebuah video yang dirilis Washington Post memperlihatkan dia mengucapkan hal-hal yang "mengerikan" mengenai perempuan.

"Saya bahkan tidak menunggu," kata Trump dengan bangga mengenai bagaimana dia ingin menyentuh organ vital perempuan.

"Ketika Anda seorang bintang yang terkenal (seperti saya), mereka akan membiarkan Anda dengan mudah melakukannya (memegang, mencium, dan berhubungan seksual dengan wanita)," kata pebisnis itu dalam video yang merupakan bagian dari program acara Access Hollywood yang dipandu Billy Bush itu.

"Anda dapat melakukan apa pun yang Anda mau, apa pun," kata Trump.

Trump juga secara spesifik merujuk ke seorang perempuan tertentu yang tidak disebutkan identitasnya.

Trump yang ketika itu masih berstatus lajang menceritakan, bagaimana dia mencoba untuk mendapatkan perempuan yang statusnya sudah menikah itu.

"Saya mencoba, tetapi saya gagal. Saya juga mencoba untuk berhubungan seksual dengannya. Saya bahkan membawanya berbelanja ini itu. Namun, saya gagal dan dia sudah menikah," katanya.

Video itu menuai kecaman pedas baik dari kubu Demokrat maupun Republik.

"Ini mengerikan, kita tidak dapat membiarkan orang ini menjadi presiden," kecam capres Demokrat, Hillary Clinton.

"Saya merasa jijik mendengar hal ini. Kita seharusnya menghargai kaum perempuan, bukannya menjadikan mereka sebagai obyek. Saya berharap Tuan Trump menganggap ini isu yang serius dan menunjukkan kepada negara ini dia memiliki respek terhadap kaum perempuan," kata Ketua DPR Paul Ryan yang berasal dari Partai Republik.

Ryan memutuskan untuk membatalkan rencananya berkampanye bersama Trump.

Senator New Hampshire Kelly Ayotte yang awal pekan ini mengatakan Trump adalah contoh teladan bagi anak-anak langsung menarik ucapannya. "Ini sangat kasar dan tidak tepat," kata Ayotte.

"Ini menjijikkan dan lebih parah dari sejumlah pernyataan sebelumnya. Ini tidak hanya sexist, tetapi juga sudah menyinggung masalah pelecehan seksual," kata konsultan politik Lis Smith.

Bukan sekali ini saja pebisnis berusia 70 itu melontarkan pernyataan kontroversial mengenai kaum perempuan dan berbagai ucapan itu terus melukai posisinya di mata pemilih perempuan, terutama pemilih perempuan berpendidikan dari partainya sendiri.

Trump tercatat pernah berseteru dengan pembawa acara Fox News, Megyn Kelly, setelah Kelly mengutip Trump yang memanggil perempuan yang tidak disukainya sebagai mirip babi yang gendut, anjing, dan hewan menjijikkan.

Trump juga pernah menyebut pesaingnya, bakal capres Republik Carly Fiorina, tidak memiliki wajah yang layak untuk menjadi presiden. Hal yang sama juga dia diutarakan terkait wajah Hillary Clinton.

Yang terbaru, Trump berseteru dengan mantan Miss Universe Alicia Machado yang namanya terangkat dalam debat pertama capres AS. Alicia mengaku, Donald Trump memperlakukannya dengan buruk. Trump selalu mencela dan menghinanya dengan sebutan tidak layak saat berat badan Alicia naik. Trump memanggilnya dengan Miss Housekeeping.

Trump yang berang kemudian menulis di akun Twitter-nya bahwa Alicia adalah sosok yang menjijikkan dan terlibat skandal video seks.

Penulis : Kontributor Singapura, Ericssen
Sumber : Politico

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini