News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Orang Misterius Tabur Abu Jenazah ke Panggung, Pertunjukan Opera Dibatalkan

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah pertunjukan opera di New York, AS, dibatalkan lantaran ada yang menabur abu jenazah ke atas panggungnya. Metropolitan Opera akhirnya membatalkan penampilannya, Minggu (30/10/2016), yang bertajuk Guillaime Tell (The Guardian/AP/Dylan Hayden)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Sebuah pertunjukan opera di New York, Amerika Serikat, dibatalkan lantaran ada yang menabur abu jenazah ke atas panggungnya.

Metropolitan Opera akhirnya membatalkan penampilannya, Minggu (30/10/2016) yang bertajuk "Guillaime Tell".

Semua karena adanya laporan ancaman keamanan yang diterima Kepolisian New York (NYPD) atas gelaran tersebut.

NYPD kemudian mendapatkan laporan dari sejumlah saksi mata soal seorang pria yang menaburkan bubuk mencurigakan ke panggung orkestra.

Bubuk itu ditaburkan saat sesi kedua pertunjukan tersebut masih berlangsung.

Setelah diselidiki, ternyata bubuk itu adalah abu jenazah, demikian menurut Wakil Komisaris Anti-teror dan Intel NYPD John Miller.

"Seorang pria dari luar kota ini diduga menaburkan abu jenazah rekannya, seorang mentor di opera ini," jelas John Miller.

Setelah itu, pertunjukan "Guillaime Tell" tersebut akhirnya dibatalkan dan tak dilanjutkan ke sesi selanjutnya.

"Demi alasan keselamatan, kami memutuskan untuk membatalkan sisa pertunjukan," kata juru bicara penyelenggara acara, Sam Neuman.

Hal itu sempat mengecewakan para penonton yang bingung karena jeda pertunjukan ke sesi selanjutnya dirasa lebih lama dari biasanya.

Hal yang semakin membuat sejumlah penonton tak terima adalah setelah menunggu lama, penonton dipulangkan begitu saja.

"Saya sempat mendengar ada yang berseru, 'Kembalikan uang saya!'," tutur seorang penonton, Micaela Baranello.

Pelaku telah kabur dan hingga kini masih menjadi buron. (The Guardian/Telegraph)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini