TRIBUNNEWS.COM - Angkatan Udara India memiliki ratusan jet tempur garis depan seperti Mirage 2000, Mig-29, dan Su-30MKI.
Untuk memastikan bahwa tersedia pilot yang memadai untuk mengawaki jet-jet tempur yang senantiasa siaga tersebut, AU dan AL India membeli ratusan jet latih lanjut British Aerospace Hawk Mk132 AJT (Advanced Jet Trainer), yang merupakan derivat dari pesawat latih BAe Hawk 100 yang juga digunakan oleh TNI AU.
AU India menggunakan 106 unit yang terdiri dari 24 unit yang didatangkan secara langsung dari Inggris pada 2004, 42 unit dirakit dari kit, dan 40 sisanya benar-benar dibuat secara lokal di pabrik HAL (Hindustan Aeronautics Limited).
AL India sendiri memiliki 17 unit Hawk Mk132 yang juga dibuat oleh HAL.
Dengan armada pesawat latih lanjut yang seabrek tersebut, AU dan AL India boleh dikata sebagai pengguna terbesar keluarga Hawk di luar Inggris.
Dengan pengalaman HAL yang tidak hanya merakit tetapi juga membuat sendiri komponen-komponennya, pabrikan milik pemerintah India tersebut jadi memiliki know how untuk memahami seluk-beluk Hawk Mk132.
Dilandasi dengan semangat berdikari dan lepas dari ketergantungan asing, pada hari Kamis, 26 Januari 2017 pabrikan tersebut melansir Hawk-i, yang merupakan program modernisasi dari Hawk Mk132.
Dalam satu upacara roll out yang dihadiri pers dan petinggi pabrikan HAL, satu pesawat demonstrator Hawk-i ditunjukkan ke hadapan publik dan rencananya akan dipamerkan dalam pameran Aero-India 2017.
Dari luar, Hawk-i yang dilabur dengan warna biru glossy cerah ini tidak terlihat berbeda dengan varian Hawk132 biasa.
Wajar, karena ternyata cakupan perubahan pada Hawk-i tersebut lebih kepada bagian dalam pesawat.
HAL mencangkokkan komputer misi dan sistem transfer data yang perangkat lunaknya dikembangkan oleh HAL sendiri.
Komputer misi yang baru memiliki kemampuan DMG (Digital Map Generation) yang memungkinkan untuk menyajikan peta dalam berbagai moda tampilan sehingga meningkatkan kewaspadaan situasional.
Hawk-i juga dilengkapi EVTS (Embedded Virtual Training System) yang bisa menyediakan simulasi pelatihan avionik kepada awaknya.
Perubahan lain yang dibenamkan ke dalam Hawk-i adalah sistem komunikasi radio digital terenkripsi plus sistem datalink.
Gunanya mengenalkan pilot dan siswa latih kepada kemampuan bertempur dalam satu jaringan informasi besar pertempuran.
Perubahan yang paling terbesar adalah ditambahkannya sistem HMI (Human-Machine Interface) yang dapat diubah-ubah dan disesuaikan.
Artinya, Hawk-i dapat menampilkan simulasi sistem di kokpit dan handling yang dibuat sedekat mungkin dengan pesawat tempur AU dan AL India yang akan diterbangkan siswa latih.
Nah, mengingat TNI AU mengoperasikan pesawat serupa (walaupun dalam fungsi tempur taktis/ serang ringan), bagaimana kalau diusulkan untuk melirik ke India untuk upgrade serupa ke Hawk Mk109?
Apalagi sejak dibeli belum pernah kedengaran rencana peningkatan kemampuan Hawk Mk109.