TRIBUNNEWS.COM, LISBON - Kebijakan imigrasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dianggap Presiden Perancis malah seperti mendukung ekstremisme.
Sabtu (28/1/2017), Presiden AS Donald Trump resmi menandatangani perintah eksekutif terkait pembatasan pengungsi dan imigran ke AS.
Perintah eksekutif itu diresmikan demi menghindari AS dari kekhawatiran atas terorisme dan ekstremisme.
Baca: Demo Besar-besaran di Sejumlah Bandara AS Tolak Kebijakan Imigrasi Trump
Namun, hal tersebut malah dipandang berbeda oleh Presiden Prancis Francois Hollande, seperti yang dinyatakannya pada hari itu di Lisbon, Portugal.
"Negara-negara Eropa harus terus berdiri bersama," kata Francois Hollande di Konferensi Tingkat Tinggi Negara-negara Selatan Uni Eropa.
"Yang sedang parah sekarang adalah populisme, seperti yang dihadirkan oleh pemerintah baru AS yang sepertinya malah mendukung populisme dan ekstrimisme," ucapnya lagi.
Baca: Pesan Wali Kota Berlin untuk Donald Trump Bapak Presiden, Jangan Bangun Tembok Ini
Dalam pertemuan itu, Donald Trump memang tidak dibicarakan secara langsung.
Namun, para pemimpin negara yang hadir seakan sepakat bersama menentang kebijakan-kebijakan yang dipromosikan Pemerintah AS.
Francois Hollande juga mendesak agar Eropa terus bersatu untuk menentang kebijakan-kebijakan Trump yang mereka tidak setujui itu.
"Kita harus melakukan dialog dengan Pemerintah AS yang baru, yang terlihat sekali telah melakukan pendekatan-pendekatan dengan masalah yang kita hadapi," tambah Francois Hollande. (The Guardian/Yahoo News)