TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Polisi Malaysia mengumumkan bahwa racun yang digunakan untuk membunuh saudara tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un yakni Kim Jong Nam adalah gas saraf VX sejenis zat pemusnah massal yang dilarang PBB.
Lalu apa itu VX?
VX adalah nama untuk zat beracun ethyl S-2-diisopropylaminoethyl methylphosphonothioate.
VX cairan berwarna kuning, berminyak hambar dan tidak berbau.
Baca: Kim Jong Nam Dibunuh dengan Racun VX, Bahan Senjata Pemusnah Massal yang Dipakai Saddam Husein
Baca: Kim Jong Nam Dibunuh Pakai Racun VX, Ini 9 Hal yang Perlu Diketahui dari Racun Mematikan Itu
Peredarannya dilarang oleh konvensi senjata kimia dan diproduksi khusus untuk "tujuan riset, medis atau farmasi".
VX adalah sejata kimia buatan manusia diklasifikasikan sebagai agen saraf beracun dan paling mematikan.
Hanya 10 milligrammes atau setetes cukup untuk membunuh orang dalam beberapa menit saja.
"Anda dapat berpikir VX seperti pestisida, ini adalah zat sangat beracun," kata Bruce Bennet, peneliti bidang pertahanan di RAND Corporation yang berbasis di California.
"Kira-kira 1/100 gram, sepertiga dari setetes, pada kulit seseorang, akan mampu membunuh dalam hitungan menit," ujarnya.
Menurut The Guardian, racun XV 100 kali lebih mematikan daripada gas beracun Sarin di Tokyo 20 Maret 1995, yang digunakan oleh kultus Aum Shinrikyo selama serangan mereka yang fatal di stasiun kereta Tokyo.
Lalu Bagaimana Cara Kerja Racun Ini?
Tingkat racun itu tergantung berapa banyak korban yang terkena, bagaimana upaya terjadi dan jangka waktu upaya.
Cara kerjanya adalah merembes masuk tubuh lewat kulit dan mengacaukan sistem saraf.
Bisa disebarkan dengan semprotan atau uap, atau dengan mencampurkannya ke dalam air, makanan, atau produk pertanian.
VX bisa diserap tubuh karena diisap, ditelan, sentuhan kulit, atau sentuhan pada mata.
Kepala Kepolisian Diraja Malaysia, Khalid Abu Bakar menyampaikan Kim Jong Nam tewas setelah wajahnya diusapi oleh tersangka.
Bagaimana orang-orang yang terkena racun ini?
Terkontaminasi melalui kulit atau jika mereka mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi atau cairan.
Pakaian juga dapat melepaskan VX setelah kontak dengan uap, yang dapat menyebabkan orang lain terkontaminasi.
VX dianggap lebih beracun jika masuk melalui kulit dan agak lebih beracun oleh inhalasi. (CNA/Guardian/CDC/ AFP/Reuters).