Anak petinju legendaris Muhammad Ali, yang bernama Muhammad Ali Jr., dalam dua bulan terakhir telah dua kali diinterogasi oleh petugas di bandara AS.
TRIBUNNEWS.COM, AS - Muhammad Ali Jr. kembali diinterogasi di bandara nasional Ronald Reagan, Washington, hari Jumat (10/3) sehari setelah ia memberikan kesaksian di gedung Kongres AS tentang penahanannya yang pertama di bandara Florida pada bulan Februari lalu.
Diinterogasi di Washington
Chris Mancini, pengacara Ali Jr., mengatakan anak petinju legendaris itu akan naik pesawat JetBlue pada hari Jumat (10/3) di bandara Reagan National ketika petugas memberhentikannya dan ia diminta untuk menunjukkan identitas. Ia kemudian menunjukkan SIM-nya yang dikeluarkan oleh negara bagian, yang biasanya diterima sebagai bukti identitas, tapi ia baru diperbolehkan naik pesawat setelah menunjukkan paspor AS-nya.
“Menurut saya, itu tindakan pembalasan, di samping ia juga terus didiskriminasi karena agamanya," kata anggota Kongres AS dari Florida Debbie Wasserman Schultz, yang juga berada di pesawat yang sama dengan Ali Jr.
Pengacara Ali Jr. juga berspekulasi bahwa penahanannya merupakan pembalasan atas kesaksiannya di gedung Kongres.
“Datang ke Washington jelas-jelas menimbulkan masalah," kata Mancini di Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.
Petugas Badan Keamanan Transportasi AS atau (TSA) membenarkan mereka dipanggil untuk memeriksa identitas Ali Jr. di bandara Reagan National.
Penahanan pada bulan Februari
Sebelumnya pada 7 Februari, Ali Jr. ditahan bersama ibunya, Khalilah Camacho-Ali, istri kedua Muhammad Ali, selama hampir dua jam di bandara internasional Fort Lauderdale-Hollywood di negara bagian Florida, setelah pulang dari Jamaica.
Di Florida, para petugas berkali-kali bertanya kepada Ali, “Namamu berasal dari mana?” dan “Apakah kamu Muslim?”
Ali lahir di Philadelphia.
Kejadian itu berlangsung setelah Presiden AS Donald Trump mencoba melarang sementara warga negara dari tujuh negara mayoritas Muslim masuk ke Amerika, dengan alasan keamanan. Larangan tersebut menimbulkan kekacauan dan kebingungan di bandara di seluruh dunia. [dw]
Sumber: VOA Indonesia