Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jumlah korban dan pasien penderita HIV (Human Immunodeficiency Virus) di Jepang semakin meningkat.
Kementerian Kesehatan Jepang, Rabu (29/3/2017) mengumumkan, per 31 Desember 2016 saja jumlah penderita HIV mencapai 1.440 orang.
"Jumlah penderita HIV semakin banyak per 31 Desember 2016 dan hal ini perlu mendapat perhatian lebih serius lagi," kata Aiko Iwamoto, Kepala Komisi Pengawasan AIDS Kementerian Kesehatan Jepang dalam jumpa pers, Rabu (29/3/2017).
Data penderita HIV dari badan kesehatan dan lembaga medis yang ada di Jepang, jumlah penderita kali ini enam orang lebih banyak dibandingkan tahun 2015.
Baca: Ancam Putranya dengan Pisau, Wakil Pemimpin Redaksi Koran Kobe Jepang Ditangkap
Dari jumlah penderita 1.440 orang tersebut, sebanyak 437 atau sekitar 30 persen sudah positif terkena AIDS (acquired immunodeficiency syndrome).
Yang terinfeksi karena hubungan seks sebanyak 67 persen. Jumlah yang terinfeksi tiap tahun terbilang tinggi sekitar 1.500 orang setiap tahun.
Bahkan setelah jumlahnya merendah 10 tahun lalu tetap saja kembali tinggi jumlah penderita AIDS.
"Kesadaran sosial terhadap HIV tampaknmya telah menurun di Jepang dan uji coba atau tes kesehatan di lembaga kesehatan jumlahnya juga menurun. Sementara infeksi virus ini semakin luas kecenderungannya. Oleh karena itu dibutuhkan penyebaran tes kesehatan lebih lanjut kepada masyarakat agar lebih cepat terdeteksi adanya penyebaran virus HIV ini di Jepang," ujar Aiko.