TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Tudingan kecurangan dagang terus dihembuskan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Hal itu terjadi jelang pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Besarnya defisit dagang Amerika membuat Trump melakukan segala upaya untuk membendung serbuan barang dari Tiongkok. Meski begitu, para pelaku usaha Amerika justru khawatir dengan tindakan Trump.
Mereka berharap pertemuan kedua pemimpin bisa menghasilkan peluang bisnis bukan perang dagang. Keganasan Trump pada Tiongkok nyatanya berimbas pada mitra dagang lain, seperti Indonesia.
Pemerintahan Trump juga menuding Indonesia curang dalam berdagang. Menanggapi hal ini, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita membantahnya.
Meski begitu, kementerian tetap melakukan persiapan jika Washington benar benar menjalankan ancamannya.
Sementara itu, Bank Indonesia juga menganggap tudingan Trump pada Indonesia tidak beralasan. Pasalnya, surplus dagang Indonesia kurang dari 9 Miliar Dollar Amerika Serikat.
Sedangkan untuk perdagangan jasa, neraca Indonesia hingga kini masih defisit. Meski begitu, Bank Sentral menilai bahwa Indonesia tetap perlu bersiap diri menghadapi tudingan Trump.
>