TRIBUNNEWS.COM, PYONGYANG - Unjuk kekuatan militer kembali terjadi di Semenanjung Korea.
Dalam rangka memperingati 85 tahun pendirian tentaranya, Korea Utara menggelar latihan menembak skala besar hari Selasa (25/04/2017).
NHK Jepang mengutip keterangan Kepala Staf gabungan Militer Korsel mengatakan latihan tersebut diadakan di timur kota Wonsan.
Sumber-sumber militer di Korsel mengatakan pemimpin Korut Kim Jong Un hadir di pelatihan yang melibatkan 300 hingga 400 artileri tersebut.
Sumber-sumber menjelaskan latihan tersebut adalah yang terbesar yang pernah dilakukan Korut selama ini.
Kementerian Luar Negeri Korut dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan hari Selasa ini menyatakan bahwa mengingat AS telah bersiap untuk perang, maka Korut akan menangkalnya dengan senjata nuklir.
Pernyataan tersebut juga menyebutkan pertemuan tingkat menteri yang direncanakan Dewan Keamanan PBB untuk membahas program nuklir dan rudal Korut.
Disebutkan bahwa pertemuan tersebut bisa memicu perang mengingat situasi di semenanjung Korea tengah meningkat.
Para pengamat mengatakan latihan artileri dan pernyataan tersebut ditujukan untuk menegaskan bahwa Korut tidak takut atas tekanan dari AS.
Sementara itu Korea Selatan dan AS juga telah melakukan latihan militer bersama, yang selalu dikritik Pyongyang dengan mengatakan bahwa latihan itu sebagai persiapan menjelang invasi ke Korut.
"Ini adalah sebuah situasi di mana ada begitu banyak terjadi latihan militer. Mereka berkumpul di Korut dan juga banyak aset strategis terletak di Semenanjung Korea karena latihan militer Korsel dan AS,” kata juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel, Lee Duk-haeng dalam sebuah pertemuan singkat.
"Kami mengamati situasi dengan seksama dan tidak akan mengecewakan penjaga kami," kata Lee.
Sementara latihan militer bersama AS- Korsel sedang bersiap untuk diakhir pada ujung April ini. (NHK/Reuters/AFP)