Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Para pemimpin negara-negara ASEAN mendesak Korea Utara mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB.
Para pemimpin ASEAN mengimbau hal itu dalam sebuah pernyataan, Minggu (30/4/2017), sehari setelah KTT ASEAN berakhir di ibu kota Filipina, Manila.
Para pemimpin negara-negara ASEAN mengungkapkan keprihatinan mendalam atas pengembangan nuklir dan rudal Korea Utara.
Selain itu, para pemimpin negar-negara ASEAN pun menyinggung soal pembangunan dan pengerahan senjata di pulau-pulau buatan di Laut Cina Selatan yang dilakukan Cina.
Negara-negara ASEAN mengungkapkan keprihatinan atas perkembangan isu baru-baru ini di kawasan itu.
Naskah pernyataan itu juga tidak menyinggung putusan tahun lalu oleh sebuah mahkamah arbitrase di Den Haag yang menolak klaim Cina atas sebagian besar wilayah perairan di Laut Cina Selatan.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte, yang kini menjadi ketua ASEAN, berupaya memperkuat hubungan dengan Cina untuk mendukung perekonomian.
Duterte mengulangi kembali sikapnya sebelum KTT tersebut.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un ingin 'menyelesaikan semuanya' dan 'menyeret kita semua turun' dalam perang nuklir.
Rodrigo Duterte, Sabtu (29/4/2017) mendesak Amerika Serikat untuk mengendalikan diri setelah uji coba rudal Korea Utara terbaru dan menghindari permainan Kim Jong-un yang dianggapnya ingin mengakhiri dunia.
Ketegangan antara AS dan Korea Utara meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir ketika serangkaian uji coba rudal Korea Utara yang mendorong kemarahan Presiden Donald Trump.
Para pejabat AS telah berulang kali memperingatkan Korea Utara termasuk serangan militer guna meredam ambisi nuklir Korea Utara.
AS telah mengerahkan pasukan serbu angkatan lautnya dengan mengirim USS Carl Vinson ke Semenanjung Korea.
Korea Utara telah menanggapi dengan mengancam untuk menenggelamkan kapal induk itu dan meluncurkan serangan nuklir ke Amerika Serikat.