Jika La Rinconada adalah kota, maka kota ini bisa dikatakan kota termiskin dan paling menyedihkan di dunia.
Tidak seperti kota pertambangan lainnya, La Rinconada bukan milik perusahaan.
Sebaliknya, hampir semua tambang yang beroperasi di sini bersifat tidak resmi atau dengan kata lain ilegal.
Tidak ada administrasi dan tidak ada undang-undang.
Tidak ada yang mengatur perekonomian, sehingga sebagian besar emas yang keluar dari gunung langsung menuju ke pasar gelap.
Lebih parahnya lagi, ada satu perusahaan pertambangan, CorporaciĆ³n Ananea, tidak membayar gaji kepada pekerjanya.
Sebagai gantinya, mereka beroperasi di bawah sistem tenaga kerja kuno yang disebut cachorreo.
Di bawah sistem ini, karyawan bekerja selama tiga puluh hari tanpa bayaran.
Pada usia tiga puluh tahun, satu dari mereka baru diperbolehkan mengambil sebanyak mungkin bijih emas yang bisa mereka bawa di atas bahu mereka yang sudah sangat letih.
Meskipun perusahaan menggunakan sistem pembayaran seperti itu, para penambang terus datang ke wilayah tersebut.
Antara tahun 2001 dan 2009, populasi La Rinconada telah meningkat dua kali lipat.