Sebuah foto yang diambil oleh penduduk menunjukkan 10 orang membawa senapan serbu dan sepenuhnya berpakaian hitam.
Fotografer Reuters melihat bendera ISIS dikibarkan di drum minyak di jalan dan ditinggalkan pada hari Senin (29/5/2017), di mana ayam berkeliaran di depan toko-toko dan rumah yang rusak.
Terlihat sejumlah pasukan militer mencoba untuk menghabiskan penembak jitu Kelompok Maute pada Senin (29/5/2017).
Helikopter mengitari kota, kepulan asap keluar dari beberapa bangunan. Ledakan artileri bergema.
Dekat Kota Iligan City tengah dijaga ketat atas kekhawatiran bahwa pejuang Maute akan menyelinap keluar dari Marawi dengan berlagak seperti warga sipil.
"Kami tidak ingin apa yang terjadi di Marawi juga terjadi di Iligan," tegas Kolonel Alex Aduca, kepala Batalion Infantri mekanik keempat.
Enam puluh satu militan, 20 anggota keamanan pasukan dan 19 warga sipil telah terbunuh sejak Selasa.
Pertempuran di Kota Marawi, Mindanao, Filipina meletus pada Selasa sore (23/5/2017).
Awalnya, pasukan keamanan menyerbu sebuah rumah di mana diyakini Isnilon Hapilon bersembunyi.
Isnilon Hapilon adalah pemimpin kelompok penculik Abu Sayyaf, dan juga kepala kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) di Filipina.
Seperti diberitakan AFP, Amerika Serikat menganggap Hapilon sebagai salah satu teroris paling berbahaya di dunia.
Demi kepala Hapilon, AS menawarkan hadiah sebesar 5 juta dollar AS atau sekitar Rp 66 miliar.
Namun, penyergapan pasukan Filipina tak berjalan mulus. Mereka mendapat perlawanan dari 100 orang bersenjata.
Bahkan, oranh-orang itu mulai membakar bangunan-bangunan, termasuk sebuah gereja Katolik yang berdiri di kota itu.