Dia menyebutkan, “Di sebuah universitas negeri, saya berjumpa dengan Hichem. Mahasiswa berusia 29 tahun ini akan menikah tahun depan. Saya bertanya sikapnya soal keperawanan tunangannya.”
"Bagi saya, itu sangat, sangat penting. Jika saya tahu dia bukan perawan setelah menikah, saya tidak akan mempercayainya lagi. Saya menganggapnya sebagai pengkhianatan. Saya tidak percaya dengan operasi hymenoplasty. Saya kira itu tidak bisa menggantikan," kata Hichem.
Duduk di sebelah Hichem, seorang mahasiswa bernama Radhouam. Dia menilai tradisi Tunisia terlalu keji untuk kaum perempuan.
"Bagi saya, itu murni kemunafikan. Para pemuda bisa berhubungan seks dengan bebas sebelum menikah. Lalu mengapa kita menyalahkan perempuan muda ketika mereka melakukan hal yang sama?"
Berita Ini Telah Dipublikasikan di Kompas.com, dengan judul: Kisah Perempuan Tunisia Mengembalikan Keperawanan
Soal Ulangan Harian dan Kunci Jawaban Biologi Kelas 11 SMA/MA, Materi Sistem Pencernaan Pada Manusia
Berita Populer
-
-
Operasi Militer di Idlib & Aleppo Suriah adalah Bagian dari Rencana Amerika-Israel Begini Kata Iran
-
Revolusi Energi Surya di Pakistan Kejutkan Jejaring Listrik Nasional
-
4 Fakta 500 Prajurit Ukraina Hilang Tanpa Jejak, Kronologi hingga Kerugian
-
Alasan Jaksa AS Jack Smith Batalkan Tuntutan terhadap Donald Trump
-
Soal Perang di Gaza, Menlu Israel Gideon Saar: Perdamaian Tidak Bisa Dibangun di Atas Ilusi
Berita Terkini
-
Barat Panik-Israel Meriang, Iran Mau Pasang 6.000 Sentrifugal Baru untuk Perkaya Uranium
-
Dapat Izin Tembakkan Rudal Jarak Jauh ke Rusia, Ukraina Malah Makin Hancur Lebur
-
Rizky Ridho Petik Pelajaran Berharga dari Tandem Kelas Dunia di Timnas Indonesia dan Persija
-
Sebut Israel di Atas Angin, Netanyahu: Saya Mungkin Setuju Gencatan Senjata di Gaza, Tapi . . . .
-
Ukraina Tidak Bisa Buka Lalu Lintas Udara, Tak Seperti Israel, Pemerintah Ukraina Jelaskan Alasannya