News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Setelah 22 Tahun, Pria Ini Bersyukur Sampai Menangis Karena Dulu Dipaksa Ibu Ejakulasi di Toples

Editor: Wahid Nurdin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jason Kotas

Semua hal itu memiliki makna, meskipun baru bisa kita sadari setelah kita beranjak dewasa.

Hal seperti itulah yang dirasakan Jason Kotas, ketika ia mengingat-ingat apa yang diperintah ibunya ketika ia masih muda.

Melansir Elite Readers, Sam adalah karunia yang berharga bagi pasangan asal Denver, Colorado, bernama Jason dan Emily Kotas.

Sam Kotas, anak pasangan Jason dan Emily Kotas (EliteReaders)

Awalnya, salah satu anggota keluarga Kotas dinyatakan mandul, sehingga sulit bahkan tidak mungkin bagi mereka untuk memiliki anak.

Jason awalnya dinyatakan tidak akan bisa memiliki keturunan, tapi berkat sang ibu, ia akhirnya memiliki Sam, anak kandungnya.

Jason Kotas dan ibunya (EliteReaders)

Yang dilakukan ibu Jason dahulu kala adalah memaksa anaknya itu untuk mengejakulasikan spermanya ke dalam toples yang kemudian disimpan selama 22 tahun.

Ketika masih remaja, Jason didiagnosis kanker tulang setelah tumor sebesar bola baseball tumbuh di belakang pundak kirinya.

Ketika ia dirawat di Rumah Sakit Anak Colorado, Jason melakukan operasi untuk mengangkat tumor tersebut.

Jason Kotas dan ayahnya (EliteReaders)

Sebelumnya, dokter menyarankan Jason untuk menjalani kemoterapi dan radiasi selama beberapa tahun.

Namun, menjadi botak dan lemah akibat kemo bukanlah satu-satunya efek samping yang mengkhawatirkan ibu Jason.

Menurut TNP, dokter berkata bahwa perawatan tersebut beresiko membuat Jason mandul.

Sang orang tua, ketika mendengar hal itu, merasa tidak siap kehilangan harapan mereka menjadi seorang kakek dan nenek suatu hari nanti.

Meski Jason saat itu tidak peduli karena masih remaja, ibunya menyuruhnya untuk mengeluarkan spermanya yang kemudian akan dibawa ke bank sperma.

Jason belum mengerti apa-apa, tapi sang ibu berkata bahwa ia suatu hari akan menyetujui keputusan dan alasan ibunya melakukan hal itu semua.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini