TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Pemerintah Singapura, Rabu (19/7/2017), menawarkan drone untuk membantu militer Filipina menangani konflik di negaranya.
Filipina terus bertempur dengan militan Maute yang menduduki Kota Marawi sejak 23 Mei dan mengancam keamanan wilayah Asia Tenggara.
Kementerian Pertahanan Singapura mengatakan tawaran bantuan tersebut juga termasuk izin penggunaan fasilitas pelatihan perang bagi militer Filipina.
Selain itu, Singapura juga menawarkan sebuah pesawat Hercules C-130 untuk mengangkut bantuan kemanusiaan bagi warga Marawi yang dievakuasi.
Namun, Filipina ditekankan untuk mengambil langkah tegas demi menjamin tidak ada teroris-teroris lain yang muncul di negaranya.
"ISIS dapat menggunakan basis seperti Marawi untuk melakukan serangan ke kota-kota lain di Filipina atau negara ASEAN lainnya," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Singapura.
"Bisa juga kelompok itu nantinya memerintahkan militan-militannya untuk menyerang Indonesia, Malaysia, dan Singapura," tambahnya.
Ini merupakan tawaran bantuan pertama dari sebuah negara ASEAN untuk Filipina, di luar kerjasama patroli maritim gabungan Filipina, Indonesia, dan Malaysia.
Lebih dari 550 orang tewas dalam konflik di wilayah Mindanao itu, yang sudah terhitung berlangsung tiga bulan pada akhir pekan ini.
Termasuk di antara yang tewas adalah 413 orang militan dan 98 orang anggota pasukan militer Filipina. (Star Online)