Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Seharusnya menjadi kabar menggembirakan ketika pasangan akhirnya mendapatkan bayi setelah menanti lama.
Namun, hal itu berubah menjadi mimpi buruk ketika wanita bernama Chen Yinghua (36) asal Melaka mengalami koma setelah persalinan.
Seperti dilansir dari Lianhe Zaobao, Jumat (28/7/2017), wanita yang tinggal di Singapura itu akhirnya hamil bayi perempuan setelah mengalami keguguran yang traumatis.
Jika Jokowi-Gatot VS Prabowo-AHY Bertarung di Pilpres 2019, Siapa yang Menang? https://t.co/Kfegd6H6fl via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 28, 2017
Namun, dua minggu silam pada 18 Juli, Chen mengalami mual dan muntah-muntah bersamaan dengan demam.
Berpikir bahwa itu hanya serangan normal flu, Chen memutuskan untuk pergi ke dokter kandungan untuk memeriksakan diri.
Saat itulah dia menyadari bahwa itu bukan flu biasa.
Dokter menemukan bahwa ia memiliki tekanan darah tinggi dan detak jantung janin di dalam perutnya luar biasa lambat.
Gara-gara panik, ibu hamil tersebut bergegas pergi ke Rumah Sakit Ibu dan Anak.
“Para dokter mengatakan kepada kakak saya bahwa mereka harus melakukan C-section segera untuk mengangkat bayinya atau ibu dan anaknya berada dalam bahaya,” ujar kakaknya sambil menangis kepada wartawan.
Teteskan Air Mata, Ini Detik-detik Terakhir Irjen Pol M Iriawan Tinggalkan Mapolda Metro Jaya https://t.co/eDFq4eQo3z via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 28, 2017
Tindakan C-section darurat pun dilakukan dan bayi Chen lahir prematur dengan berat hanya 800 gram.
Bayi saat ini masih dalam Neonatal Intensive Care Unit (NICU) tapi untungnya, kondisinya telah stabil.
Malangnya nasib sang ibu, dia diketahui menderita infeksi yang memicu dirinya mengalami gagal hati.
Menurut laman situs Stomp, penyakit tersebut mengagetkan pihak keluarga.
Tak ada yang menyangka Chen menderita hepatitis B, karena dirinya terlihat sangat bugar selama kehamilan.
“Pada hari ia melahirkan, dia (adik saya) masih berbicara kepada kita, tapi (dia) tiba-tiba menjadi begitu tenang malam itu. Dia jatuh ke dalam koma malam berikutnya,” tutur sang kakak.
Sang kakak mengatakan pihak keluarga sedang mencari donor organ untuk adiknya yang membutuhkan transplantasi hati agar tetap hidup.
Namun, kini mereka dihadapkan pada masalah ekonomi dan khawatir tidak mampu membayar tagihan rumah sakit.