TRIBUNNEWS.COM, MALAYSIA - Angeline Francis Khoo (34), putri miliuner Malaysia Khoo Kay Peng, memutuskan untuk melepas hak menerima warisan agar bisa menikah dengan pria pilihannya, Jedidiah Francis.
Khoo Kay Peng bukan nama asing di kalangan pengusaha internasional karena dia memimpin kelompok usaha MUI Asia Limited, yang antara lain menjadi pemegang saham mayoritas Laura Ashley. Laura perusahaan tekstil Inggris yang kemudian berkembang menjadi jaringan ritel internasional.
Kekayaan Khoo Kay Peng diperkirakan mencapai £205 juta atau sekitar Rp3,5 triliun.
Angeline diyakini akan ditunjuk sebagai penerus perusahaan keluarga Khoo Kay Peng. Sejak remaja hingga kuliah ia sering magang di berbagai bagian di Laura Ashley.
Rencana ini terhenti ketika Khoo Kay Peng tidak menyetujui rencana perkawinan Angeline dengan calon suaminya yang lahir di Karibia. "Saya meyakini bahwa sikap ayah salah," kata Angeline dalam wawancara dengan mingguan Inggris, Mail on Sunday.
"Anda bisa punya banyak uang dan itu adalah anugerah. Uang membuat Anda bisa melakukan banyak hal, uang membuat Anda punya pilihan. Tapi ada hal-hal lain yang bisa diakibatkan oleh uang, misalnya kontrol."
"Uang menguatkan sifat-sifat negatif dan bisa menyebabkan masalah. Untuk lepas dari ini semua, sebenarnya sangat mudah," kata Angeline.
Ia dan calon suaminya bertemu saat berkuliah di Oxford. Angelina sekarang mendirikan usaha sendiri sementara sang calon suami bekerja di salah satu toko pakaian online di Inggris.
Angeline dan ayahnya sekarang tak berbicara. Ia berharap suatu saat nanti ayahnya bisa melupakan kemarahan sehingga keduanya bisa menjalani hubungan yang lebih baik.
Nama Khoo Kay Peng menjadi perbincangan setelah berpisah dengan istrinya, mantan ratu kecantikan Malaysia Pauline Chai, yang nilai kompensasinya £64 juta (Rp1,1 triliun), salah satu nilai ganti rugi terbesar dalam sejarah gugatan perceraian.
Angeline dihadirkan dalam persidangan ini. Ia mengaku mengetahui nilai kekayaan sang ayah dari berkas persidangan. "Mungkin ada yang bertanya mengapa (ayah dan ibu saya) bertengkar soal uang," kata Angeline, seperti dikutip surat kabar Inggris The Daily Telegraph.
"Ini bukan soal uang, ini soal kontrol. Siapa yang memenangkan kontrol dan siapa yang kehilangan," katanya.
Pauline Chai tadinya berharap bisa mendapatkan setengah dari nilai kekayaan Khoo Kay Peng, dengan alasan 'dirinya punya andil besar dengan menjalani perannya sebagai istri tradisional' dalam perkawinan yang berlangsung selama 42 tahun.