TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Jumat (11/8/2017), Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno LP Marsudi menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Malaysia, Dato Sri Anifah Hj Aman, di gedung Pancasila, Pejambon, Jakarta Pusat.
Pertemuan tertutup dilaksanakan selama 1,5 jam, yang membahas isu utama ekonomi diantaranya kerjasama dibidang perdagangan dan investasi, dan kerjasama bidang kelapa sawit.
"Nilai perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Malaysia di tahun 2016 mencapai 15 miliyar US$. Malaysia menjadi investor terbesar di Indonesia sebesar 1,1 miliar US$ ditahun 2016," tambah Retno.
Sebagai penghasil kelapa sawit terbesar, Indonesia dan Malaysia juga bekerjasama dalam Conference Palm Oil Produce Countries.
"Kerjasama ini merupakan kerjasama strategis dan sangat penting diantara kedua negara, untuk meningkatkan daya saing kelapa sawit, sekaligus untuk mempromosikan dan menghadapi kampanya hitam kelapa sawit," kata Retno.
Kedatangan sejumlah pejabat tinggi Malaysia ke Jakarta sebagai rangkaian pertemuan Joint Commision for Bilateral Cooperatian (JCBC) yang diadakan sejak Kamis - Jumat (9-10/8/2017).
Pertemuan sebelumnya Kamis (10/8/2017) merupakan pertemuan Senior Official Meetings antara pejabat tinggi kedua negara.
Retno Marsudi menyampaikan rasa bangga saat menerima kunjungan dari Menteri Luar Negeri Malaysia dan pejabat lainnya.
"Tahun ini (2017) menjadi tahun penting bagi Indonesia dan Malaysia. Diantaranya memperingati 60 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Malaysia, serta memperingati 50 tahun ASEAN, di mana Indonesia dan Malaysia menjadi 2 dari 5 negara yang pendiri ASEAN," kata Retno.
Ditahun 2016 lalu, Joint Commision Bilateral Cooperatian (JCBC), Malaysia menjadi tuan rumah.