News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bom Seberat 2 Ton Bekas Perang Dunia II Ditemukan, Frankfurt Ungsikan 70 Ribu Warganya

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua ton bom bekas Perang Dunia II yang ditemukan di Jerman.

TRIBUNNEWS.COM, FRANKFURT - Sebanyak 70 ribu warga di Jerman diungsikan menyusul penemuan nyaris dua ton bom bekas Perang Dunia II.

Minggu (3/9/2017) mendatang, puluhan ribu warga Frankfurt, Jerman, akan dievakuasi dari tempat tinggal mereka atas temuan bom di kota itu.

Bom buatan Inggris berukuran panjang dua meter itu ditemukan di sebuah lokasi proyek konstruksi di Wismarer Strasse, Westend, Frankfurt.

Media Jerman menyebut bahwa bom tersebut populer dengan nama 'Wohnblockknacker' atas kemampuannya menyapu habis seluruh jalan atau bangunan dalam radius satu kilometer dari pusat ledakan.

Polisi menduga bom tersebut adalah bom berkekuatan tinggi HC 4000, yang dulu digunakan oleh pasukan Inggris dalam serangan-serangan udaranya.

Baca: Tentara Myanmar Tembaki Kaum Rohingya Membabi-buta, Anak-Anak dan Balita Tewas Bergelimpangan

Juru bicara kepolisian setempat, Rabu (30/8/2017), mengatakan bahwa 70 ribu warga setempat akan dievakuasi untuk menghindari dampak buruk yang bisa disebabkan bom itu.

"Atas ukuran bom yang sangat besar, evakuasi besar harus dilakukan," demikian pernyataan kepolisian.

Dikatakan evakuasi atas penemuan itu merupakan evakuasi terbesar yang pernah dilakukan.

Evakuasi akan ditargetkan rampung pada pertengahan hari Minggu, agar polisi bisa melanjutkan ke proses penjinakan bom.

Sebelumnya, pada Desember 2016, sebuah bom buatan Inggris ditemukan di Augsburg, Jerman, yang juga seberat 3,8 ton.

Besarnya ukuran bom tersebut sempat membuat 54 ribu warga setempat diungsikan, padahal saat itu warga sedang merayakan malam Natal.

Meski demikian, penemuan bom bekas yang belum meledak di area-area proyek konstruksi sudah menjadi hal yang cukup sering terjadi di Jerman. (The Local/Deutsche Welle)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini