News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tragedi Kemanusiaan Rohingya

Pemerintah Myanmar Prihatin dengan Krisis Kemanusiaan Rohingya

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo didampingi Menko PMK Puan Maharani, Menlu Retno Marsudi, Mensesneg Pratikno, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto memantau prajurit TNI Angkatan Udara memasukkan bantuan kemanusiaan Rohingya untuk ke dalam pesawat di Base Ops TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (13/9/2017). Sebanyak 34 ton bantuan berupa beras, bahan siap saji, tenda, dan selimut dikirimkan lewat empat pesawat Hercules ke Bangladesh untuk pengungsi Rohingya. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, YANGON - Pemerintah Myanmar mengaku ikut prihatin atas konflik yang terjadi di Rakhine, Myanmar.

Menurut laporan PBB, Selasa (12/9/2017), sudah ada sebanyak 370 ribu orang atau lebih dari sepertiga jumlah populasi penduduk Rohingya di Myanmar, mengungsi di Bangladesh.

Myanmar menerima kritik dari komunitas internasional, termasuk dari AS yang mendesak perlindungan terhadap warga sipil.

Washington mengatakan membanjirnya pengungsi Rohingya akibat konflik di Rakhine menunjukkan bahwa pasukan Myanmar sebenarnya tak melindungi warga sipil.

Pernyataan tersebut kemudian disusul komentar Kementerian Luar Negeri Myanmar yang menyatakan keprihatinan terhadap konflik di Rakhine.

"Pemerintah Myanmar sepenuhnya ikut merasakan keprihatinan komunitas internasional," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Myanmar.

Baca: Bangladesh Desak Myanmar Pulangkan Pengungsi Rohingya

Keprihatinan dirasakan Pemerintah Myanmar atas " pengungsian dan penderitaan semua pihak yang terdampak oleh konflik kekerasan akhir-akhir ini yang dipicu oleh aksi-aksi terorisme".

Kementerian Luar Negeri Myanmar juga menambahkan bahwa pasukan Myanmar saat ini sedang menumpas militan pemberontak Rohingya yang menyerang pos-pos polisi dan pangkalan militer di Rakhine.

Pasukan Myanmar dipastikan telah melakukan yang terbaik untuk tidak membahayakan warga sipil.

Pemerintah Bangladesh mendesak Myanmar untuk memulangkan sekitar 370 ribu pengungsi Rohingya ke Rakhine.

Pemimpin Politik Myanmar, Aung San Suu Kyi, mengatakan pemerintah mengupayakan yang terbaik untuk melindungi semua orang dari konflik.

Namun, Suu Kyi tidak mengacukan kalimatnya secara langsung pada warga Rohingya, yang selama ini dianggap menjadi korban dalam konflik itu.

Suu Kyi menuai kritik dan kecaman karena dianggap bungkam terhadap perlakuan Myanmar terhadap warga Rohingya, yang dinilai kerap menerima diskriminasi. (Reuters/Globe and Mail).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini