TRIBUNNEWS.COM, RUSIA - Kelompok milisi yang menyebut diri Negara Islam atau ISIS telah merilis rekaman suara yang kedengarannya seperti pemimpin mereka, Abu Bakr al-Baghdadi.
Rekaman berdurasi 46 menit itu diunggah sebuah situs di internet yang berkaitan dengan ISIS.
Dalam pembicaraannya, suara pria tersebut membahas ancaman Korea Utara terhadap Jepang dan Amerika Serikat.
Dia kemudian menyinggung pertempuran merebut basis kekuatan ISIS, seperti Mosul yang diambil alih pasukan Irak pada Juli lalu.
Tak luput dia menyebut pertempuran di Raqqa dan Hama di Suriah dan Sirte di Libia.
Menurutnya, pertumpahan darah di sana tidak akan sia-sia.
Baca: Kekalahan ISIS di Raqqa dan Mosul Hadirkan Ancaman Baru di Indonesia
Suara pria itu sempat pula membahas perundingan damai mengenai Suriah yang disokong Rusia.
Sebagian besar isi rekaman menelaah kajian keagamaan.
Al-Baghdadi yang kepalanya dihargai US$25 juta (Rp337,8 miliar) oleh AS, tidak pernah terlihat di depan publik sejak Juli 2014.
Terakhir kali dia terlihat adalah saat dia berpidato di Masjid Besar Al-Nuri di Mosul, sesaat setelah ISIS menguasai kota itu sekaligus memproklamirkan kekhalifahan.
Juru bicara pasukan AS yang sedang memerangi ISIS, Ryan Dillon, mengatakan "tanpa bukti yang bisa diverifikasi mengenai kematiannya, kita harus terus berasumsi bahwa dia (Al-Baghdadi) masih hidup."
Kepada BBC, juru bicara Departemen Pertahanan Inggris mengatakan "Kami menyadari adanya rekaman audio yang diklaim sebagai suara Abu Bakr Al-Baghdadi dan sedang mengambil langkah-langkah untuk meninjaunya.
Walau kami tak punya alasan untuk meragukan keasliannya, saat ini kami tak bisa memverifikasinya."
Pada awal September lalu, seorang jenderal senior AS, Jenderal Stephen Townsend, mengaku bahwa intelijen AS menyiratkan Al Baghdadi masih hidup dan diyakini bersembunyi di daerah pedalaman, di perbatasan antara Irak dan Suriah.