Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, RIYADH - Putra Mahkota Arab Saudi menjanjikan akan mengembalikan konsep "Islam moderat" dan terbuka untuk umat lintas agama di seluruh dunia di negaranya.
Hal itu disampaikan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Arab Saudi, Muhammad bin Salman bin Abdulaziz al-Saud.
Baca: KJRI Penang Berhasil Identifikasi 7 WNI Korban Meninggal Dunia Akibat Tabrakan Maut di Malaysia
Dalam sebuah konferensi di Riyadh, Arab Saudi, Selasa (24/10/2017), Muhammad bin Salman mengatakan dirinya ingin berupaya lebih untuk menangkal paham ekstremisme.
"Kita akan kembali pada apa yang menjadi diri kita sebelumnya, yakni sebuah negara Islam moderat yang terbuka bagi umat lintas agama di seluruh dunia," jelas Muhammad bin Salman.
"Kita tentu tidak ingin menyia-nyiakan hidup selama 30 tahun untuk berurusan dengan pemikiran-pemikiran ekstremis," katanya lagi.
Menurut Muhammad bin Salman, pemikiran dan pemahaman ekstremis tidak mencirikan Arab Saudi di masa lampau.
Baca: Suami Lem Kelamin Sang Istri Setelah Kepergok Selingkuh Dengan Pamannya
Sehingga, hal tersebut harus dihilangkan secepatnya.
Selain itu, Arab Saudi juga merupakan negara anggota G20 yang berarti satu dari negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
"Mengubah Arab Saudi menjadi lebih baik lagi berarti membantu kawasan di sekitar negara kita dan juga mengubah dunia," lanjut Muhammad bin Salman.
Sejak tragedi 9/11, Arab Saudi terus bekerjasama dengan AS dan negara-negara Arab lainnya untuk menangkal radikalisme dan terorisme.
Namun, negara tersebut kerap dikritik lantaran dianggap masih kurang mengupayakan hal tersebut.
Baca: Siti Aisyah Datangi Klinik Tempat Kim Jong Nam Tewas dan Kafe Tempat Racun Diberikan
Pernyataan sang putra mahkota ini akan berhadapan dengan pandangan skeptis internasional terhadap Arab Saudi, negara yang rakyatnya sebenarnya masih dipengaruhi oleh ulama-ulama garis keras.
Langkah dadakan Raja Salman yang menunjuk Muhammad bin Salman sebagai putra mahkota kerajaan pada awal tahun ini dipandang sebagai permulaan dari era modern Kerajaan Arab Saudi.
Muhammad bin Salman merupakan dalang di balik misi dan visi Arab Saudi untuk meninggalkan dependensi perekonomiannya terhadap minyak.
Agustus lalu, perempuan di Arab Saudi akhirnya diberikan kebebasan untuk mengemudikan kendaraan.
Hal tersebut dipandang sebagai simbol perubahan terhadap ketabuan sosial atas perempuan dan perannya dalam masyarakat. (Independent/Guardian)