News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembelot Sebut Uji Nuklir Korea Utara Buat Bayi Lahir Cacat

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rudal Korea Utara

TRIBUNNEWS.COM, PYONGYANG - Uji persenjataan nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara dikatakan membuat banyak bayi di sekitar daerah uji nuklir tersebut terlahir cacat.

Research Association of Vision of North Korea mewawancarai 21 saksi mata yang membelot dari negara tersebut.

Para saksi mengaku pernah sempat tinggal di Kilju, daerah yang menjadi titik terimbas parah radiasi nuklir dari uji persenjataan itu.

Dikatakan daerah Punggye-ri, lokasi uji nuklir yang letaknya cukup dekat dengan Kilju, sudah sangat terkontaminasi radiasi.

Bahkan, menurut sejumlah riset, 80 persen pepohonan di sana sudah mati dan sumur-sumur bawah tanahnya sudah tak mengeluarkan air.

"Seorang kerabat saya di Kilju mengatakan bahwa ada banyak bayi yang terlahir cacat di sejumlah rumah sakit di sana," ucap seorang saksi yang tak disebutkan identitasnya.

Baca: Sandi Tak Larang Aksi Buruh Esok, Bisa Dipercantik Dengan Shalawat

"Saya menelepon keluarga saya yang masih tinggal di Korea Utara dan mereka bilang sumur-sumur di sana sudah kering setelah uji nuklir keenam," cerita seorang saksi yang lain.

Seorang saksi mengatakan bahwa Pemerintah Korea Utara sama sekali tidak melakukan upaya evakuasi warga setempat terkait uji nuklir tersebut.

"Hanya keluarga anggota militer saja yang dievakuasi ke bunker bawah tanah. Warga sipil tidak ada yang tahu soal uji nuklir itu," katanya.

Menurut sumber lain, warga Kilju bahkan dilarang untuk melakukan perjalanan ke ibu kota Pyongyang, di mana mereka sebenarnya juga ditolak jika ingin mendapat penanganan medis.

Warga setempat pun dikatakan mengalami "penyakit misterius", seperti pegal, sakit kepala, atau penurunan berat badan, yang tak diketahui penyebabnya.

Sebelumnya, sempat beredar pemberitaan soal runtuhnya sebuah terowongan bawah tanah di Punggye-ri yang menewaskan 200 orang.

Dikatakan runtuhnya terowongan tersebut disebabkan oleh uji nuklir keenam Pyongyang yang gagal pada 3 September lalu.

Namun, media pemberitaan milik pemerintah setempat, KCNA, pada 2 November, mengatakan kabar tersebut merupakan "informasi keliru".

Menurut KCNA, itu semua hanyalah "laporan palsu" yang dimaksudkan untuk memfitnah Korea Utara dan kemajuan perkembangan persenjataan nuklirnya. (New York Post/Chosun Ilbo)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini