TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mendukung pemerintah untuk memperjuangkan keamanan dunia, menyusul serangan di masjid Mesir, yang menelan banyak korban jiwa.
Sekelompok militan bersenjata melakukan aksi penembakan dan pemboman di Masjid Al-Rawdah, Kota El-Arish, Sinai Utara, Jumat (24/11/2017).
Serangan dilakukan saat jam salat Jumat, yang dikatakan telah menewaskan hingga 305 orang, Sabtu (25/11/2017).
Mewakili PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyampaikan duka cita mendalam atas serangan teroris tersebut.
Menurut Hasto, dunia harus benar-benar berjuang untuk mewujudkan perdamaian dengan menghormati kedaulatan setiap negara, mewujudkan bekerjanya keadilan, dan tatanan dunia yang aman dan damai.
Hasto Kristiyanto kemudian mengaitkan masalah perdamaian dunia ini dengan ketidakadilan yang terjadi di Palestina.
"PDI Perjuangan mendukung sikap pemerintah untuk terus berjuang memberikan dukungan penuh pada Palestina," demikian pernyataan Hasto dalam sebuah keterangan tertulis yang diterima Tribunnews, Sabtu (25/11/2017).
Baca: Golkar Harus Memilih, Merelakan Setya Novanto Dihukum atau Berhadapan dengan Rakyat
"Demikian halnya perjuangan mewujudkan keamanan dan ketertiban dunia melalui diplomasi damai," lanjutnya.
Hasto Kristiyanto menilai, berbagai persoalan yang terjadi di Irak, Suriah, dan wilayah lainnya yang berkonflik harus segera diselesaikan melalui campur tangan PBB.
Namun, semua itu dengan syarat menghilangkan intervensi asing dalam sebuah negara yang berdaulat, mengingat kemerdekaan adalah hak segala bangsa.
"Dengan politik luar negeri bebas aktif, Indonesia dapat memainkan peran yang semakin penting, termasuk mencegah terjadinya campur tangan asing atas kedaulatan suatu negara,” kata Hasto lagi.
Selain menggalang solidaritas, PDI Perjuangan juga meminta pemerintah untuk mendesak agar segera digelar sidang khusus PBB, demi mendorong aksi konkret dunia untuk memerangi kejahatan seperti itu.
Duta Besar RI untuk Mesir Helmy Fauzi mengatakan, dalam serangan masjid tersebut tidak ada WNI yang menjadi korban.
Fauzi juga menegaskan bahwa tidak ada warga Indonesia yang tinggal di Kota El-Arish.
Namun, KBRI Kairo telah berkoordinasi dengan otoritas keamanan setempat untuk terus memantau perkembangan situasi di El-Arish.