Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sekolah Bahasa Jepang Pandan College yang telah berpengalaman lebih dari 10 tahun menjadi satu-satunya sekolah yang dapat memasukkan lulusan SMP di Indonesia langsung ke kelas satu SMA (sekolah menengah atas) di Jepang.
"Sejak lima tahun lalu lulusan SMP di Indonesia langsung bisa masuk kelas satu SMA (SLTA) di Jepang. Pertama kali dalam sejarah pendidikan di Indonesia berkat upaya yang dilakukan sekolah bahasa Jepang Pandan College," kata Ni Kadek Yuliasih, Direktur Pandan College kepada Tribunnews.com, Selasa (28/11/2017).
Kini, beberapa SMA di Jepang bahkan telah mendekati Pandan College mencari siswa lulusan SMP Indonesia untuk bisa memasuki SMA di Jepang.
Selama ini untuk masuk dan belajar di Jepang umumnya lulusan SMA, belajar di sekolah bahasa Jepang di Jepang barulah bisa mengikuti ujian masuk universitas di Jepang dan seterusnya.
Baca: Waspada, Dua Hari ke Depan Jawa Barat akan Dilanda Cuaca Ekstrem
Tapi upaya Pandan College yang markasnya juga di Tokyo itu memiliki banyak jaringan kuat (75 sekolah di Jepang) sebagai rekanannya, sehingga memudahkan pelajar Indonesia memasuki Jepang sejak lama.
"Tentu saja sebelum lulus SMP di Indonesia harus ada upaya penyesuaian diri khususnya bahasa Jepang. Misalnya satu tahun belajar di Pandan College, berbarengan lulus SMP juga lulus dari Pandan College. Sehingga dari segi bahasa dan budaya Jepang, seseorang bisa langsung masuk SMA di Jepang. Tidak sulit bukan?" ungkap Yuli.
Banyak yang tak tahu kalau belajar ke Jepang tidaklah sulit.
Yang menjadi masalah adalah citra yang terukir di benak masyarakat Indonesia saat ini, ke Jepang dan Amerika Serikat sangat sulit, terutama untuk mendapatkan visa ke Jepang atau AS.
Baca: Agus Yudhoyono Tak Pernah Ditawari Jokowi Gantikan Khofifah sebagai Menteri Sosial
"Akibatnya banyak orang Indonesia segan ke Jepang," kata dia.
Pemikiran lain, sebaliknya menganggap enteng memperoleh visa ke Jepang khususnya untuk belajar ke Jepang.
Akibatnya pihak kedutaan besar Jepang menolak dan membuat jengkel orang yang mengajukan aplikasi.
"Saya nggak mati kok kalau nggak ke Jepang, ngapain sih dipersulit?" begitulah pemikiran banyak orang Indonesia yang sempat ditolak visanya oleh kedutaan Jepang.
"Padahal penolakan itu sebenarnya karena dokumen yang diminta tidak lengkap dan atau mencurigakan makanya ditolak visanya. Jadi ya karena kekurangtelitian kita sendiri dan menggampangkan segalanya," kata dia.
Masalah ini sebenarnya karena kurang informasi saja masyarakat Indonesia mengenai Jepang khususnya cara mengajukan aplikasi visa belajar ke Jepang.
Baca: Airlangga Hartarto Minta Restu Jokowi Ikut Bertarung Gantikan Posisi Setya Novanto
"Kita harus berpikir terbalik. Seandainya kita orang Jepang, apakah mau menerima masyarakat asing yang tidak jelas dan atau tidak terjamin nantinya saat tiba di Jepang, karena semua kan serba mahal di Jepang. Kita sebagai orang Jepang wajar apabila menolak orang yang mengajukan visa tak jelas tersebut," kata dia.
Tidak sedikit yang memalsukan data, berbohong mengisi data dan sebagainya. Seandainya kita orang Jepang, tentu kita akan marah.
"Gila nih orang asing mau masuk ke Jepang saja pakai berbohong segala saat mau ambil visa. Kalau sekarang berbohong, bagaimana nanti kalau sudah di Jepang? Pasti akan melakukan kebohongan atau bahkan kejahatan pula di dalam kehidupannya," ujarnya.
"Pemikiran yang wajar. Oleh karena itulah Pandan College berusaha untuk memberikan informasi sebanyak mungkin mengenai Jepang khususnya pendidikan di Jepang agar masyarakat Indonesia tidak salah sangka mengenai Jepang, tidak missunderstanding mengenai Jepang. Disangka Jepang sombong, ribet, dan sebagainya. Sama sekali tidak demikian. Citra itu terbentuk karena ketidaktahuan kita semua mengenai Jepang dan cara-cara aplikasi visa ke Jepang," ujarnya.
Informasi terbaru mengenai Jepang juga selalu di-update setiap hari bisa dilihat lewat instagram @bahasajepang di www.instagram.com/bahasajepang/.