News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Aibnya Dibongkar Penulis Buku, Trump: Semua Itu Bohong!

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Ferdinand Waskita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Donald Trump dan Melania, diusik terbitnya buku kontroversial.

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden AS Donald Trump menyebut buku karya penulis Michael Wolff yang membongkar aibnya dan seisi Gedung Putih "penuh kebohongan".

AS digegerkan buku terbaru Wolff berjudul 'Fire and Fury: Inside the Trump White House' ('Api dan Amarah: Di Balik Pemerintahan Trump'), yang rencananya akan terbit Jumat (5/1/2018) ini.

Melalui buku tersebut, Wolff dikatakan mengungkap fakta-fakta baru soal tahun pertama pemerintahan Trump.

Baca: Airlangga Akan Beri Pengarahan Calon Kepala Daerah 2018

Dalam sebuah cuitan di Twitter, Jumat, Trump mengatakan bahwa semua isi buku tersebut merupakan kebohongan, karena Wolff tak pernah diberikan akses ke Gedung Putih.

"Saya tidak pernah memberikan izin kepada penulis buku palsu sepertinya ke Gedung Putih (bahkan permintaan izinnya saya tolak berulang kali)!," cuit Trump.

"Saya tidak pernah berbicara padanya untuk penulisan buku itu. Semuanya itu penuh kebohongan, misrepresentasi, dan kepalsuan," katanya lagi.

Baca: Jaksa KPK Tolak Adi Putra Kurniawan Sebagai Justice Collaborator, Ini Alasannya

Tim kuasa hukum Trump dikabarkan sudah berupaya untuk menghalangi rencana penerbitan dan pendistribusian buku tersebut.

Pihak Gedung Putih, melalui Sekretaris Pers Sarah Sanders, juga telah menyebut bahwa buku itu hanyalah berisi cerita fantasi dan gosip.

Meski baru terbit Jumat ini, sejumlah media asing sudah mendapatkan edisi perdananya dan membocorkan sedikit hal-hal penting di dalamnya.

Beberapa di antaranya adalah fakta-fakta soal Trump yang sebenarnya tak ingin memenangkan Pemilihan Presiden AS 2016, ambisi putrinya Ivanka untuk mencalonkan diri, dan ketidakmampuan Trump dalam memerintah.

Semuanya didapat dari wawancara Wolff dengan lebih dari 200 orang yang termasuk di antaranya adalah staf-staf senior Gedung Putih.

Termasuk di antaranya Steve Bannon, mantan asisten Presiden Trump dan kepala strategi Gedung Putih. (Money Control/AFP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini