Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kolusi tender proyek raksasa kereta api peluru Chuo Shinkansen Jepang dengan kecepatan mencapai 500 km per jam, hanya diakui kontraktor Obayashi dan Shimizu.
Sedangkan kontraktor Kajima dan Taisei menolak tuduhan melakukan kecurangan dalam tender.
"Dua kontraktor besar Jepang sudah mengakui melakukan kolusi tender proyek Linear sebesar 9,3 triliun yen. Tinggal dua kontraktor lagi akan diusut lebih lanjut keterlibatannya karena mereka tidak mengakui berbuat salah," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (23/1/2018).
Kantor Jaksa Penuntut Umum Distrik Tokyo Departemen Investigasi Khusus masih terus menyelidiki empat kontraktor besar Jepang terutama yang masih belum mengakui kesalahannya Kajima dan Taisei.
Oleh karena itu pihak kejaksaan Jepang akan mengusut semua kontraktor kecil yang terkait ke dalam kasus tender tersebut guna mendapatkan bukti lebih kuat lagi keterlibatan kecurangan Kajima dan Taisei dalam proyek Shinkansen Linear tersebut.
Baca: Bripda AR Penembak Kader Gerindra Pernah jadi Ajudan Irjen Murad Ismail saat Menjabat Dankorbrimob
"Kami bertukar informasi pada pertemuan, namun kami tidak melakukan hal-hal yang ilegal," kata Taisei Corporation dan Kajima Corporation menolak keterlibatan dalam tender-rigging.
Departemen Jaksa Khusus akan memperluas investigasi minggu ini dan akan terus menjelaskan keadaan yang mendetail dengan mendengarkan berbagai situasi dari perusahaan selain 4 perusahaan besar yang berpartisipasi dalam penawaran terkait linier tersebut.
Keempat perusahaan konstruksi tersebut diduga kuat terlibat ke dalam 22 proyek yang melibatkan pembuatan Shinkansen Linear antara Tokyo ke Nagoya dan selanjutnya akan sampai Osaka.
Dengan menyatakan bersalah dan segera melaporkan kasusnya ke FTC Jepang, Obayashi akan mendapat "bonus" tidak akan diperkarakan oleh kejaksaan. Kasusnya akan di-stop.
Sebaliknya, Obayashi akan kena sanksi atas pelanggaran UU Antimonopoly dengan membayar penalty hukuman biaya sedikitnya 10 persen dari nilai sales yang disepakati dalam proyek yang ditanganinya.
Baca: Briptu AR Luka Parah di Hidung dan Bibir, Keluarga dan Calon Istri Belum Menjenguknya
Diperkirakan Obayashi akan membayar denda itu sekitar 27 miliar yen, denda yang terbesar dalam sejarah kecurangan tender selama ini di Jepang.
Proyek Linear Central Shinkansen dengan dana konstruksi sebesar 9 triliun 300 miliar yen untuk jalur Tokyo-Osaka.
Tahap pertama ke Nagoya rencana selesai 2027. Lalu sampai ke Osaka selesai tahun 2045.
Apabila selesai tahun 2045, perjalanan dari Tokyo ke Osaka (438 km) hanya memakan waktu 1 jam 7 menit saja menggunakan Shinkansen Linear.
Tahun 2015 dalam uji cobanya Shinkansen Linear memiliki kecepatan 603 km per jam, tercatat sebagai kecepatan paling tinggi kereta api di Guiness Book of Record.