TRIBUNNEWS.COM, KABUL - Presiden Joko Widodo menyampaikan duka mendalam kepada Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, beserta seluruh rakyat Afghanistan atas tragedi yang terjadi di Kabul, ibu kota Afghanistan, termasuk penyerangan yang terjadi dua hari lalu dan pagi ini.
Demikian disampaikan Presiden saat pernyataan pers bersama usai pertemuan bilateral dengan Presiden Afghanistan di Istana Presiden Agr, Kabul, Afghanistan, Senin (29/1/2018).
"Saya berdoa agar para korban dapat segera pulih dan kepada keluarga serta kerabat yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran," ujar Presiden seperti disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam rilisnya.
Bersamaan dengan itu, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa kunjungannya ke Afghanistan ini merupakan bentuk penghormatan dirinya atas kunjungan serupa yang dilakukan Presiden Afghanistan ke Indonesia pada tahun lalu.
Kunjungan Kenegaraan Bilateral Presiden Republik Indonesia ke Afghanistan ini sekaligus menjadi yang pertama setelah hampir enam dekade berlalu.
Baca: Kunjungan Bersejarah Presiden Jokowi ke Afghanistan Meski Negara Itu Dihantui Bom dan Kontak Tembak
"Kunjungan saya ke Afghanistan merupakan kunjungan Kenegaraan Bilateral pertama Presiden Republik Indonesia setelah hampir enam dekade. Terakhir Presiden Soekarno berkunjung ke Afghanistan pada Mei 1961," tuturnya.
Melihat fakta tersebut, kunjungan ini dapat dimaknai sebagai komitmen kuat Indonesia untuk dapat meningkatkan hubungan dan kerja sama dengan Afghanistan.
Indonesia juga berkomitmen untuk membangun perdamaian dan mendukung kesejahteraan bangsa Afghanistan.
Komitmen tersebut pada akhirnya diperkuat dalam pertemuan bilateral antara kedua negara yang berlangsung hangat dan penuh rasa persaudaraan.
Kerja sama terkait pembangunan perdamaian di Afghanistan makin dimatangkan kedua pihak.
"Indonesia dan Afghanistan akan meningkatkan berbagai kegiatan yang dapat membantu proses peace building dan rekonsiliasi di Afghanistan," kata Presiden.
Baca: Gamawan Fauzi Bersedia Dihukum Mati Jika Terbukti Menerima Aliran Dana Korupsi e-KTP
Salah satu bentuk dukungan Indonesia dalam mewujudkan perdamaian di Afghanistan juga ditunjukkan dengan berlanjutnya pembangunan kompleks Indonesia Islamic Centre (IIC) di Kabul.
Rencananya, fasilitas kesehatan akan turut dibangun dalam kompleks tersebut pada tahun ini.
"Klinik kesehatan di kompleks IIC akan mulai dibangun pada musim semi 2018 melengkapi Masjid As-Salam yang telah digunakan oleh masyarakat Afghanistan sejak tahun 2015," ungkapnya.
Kompleks IIC ini merupakan simbol atau monumen dari persahabatan Indonesia dan Afghanistan.
Lokasi tersebut diharapkan akan menjadi pusat kegiatan yang mendorong perdamaian.
Sementara itu, Presiden Ashraf Ghani menyambut baik kehadiran Presiden Jokowi di Kabul, Afghanistan.
Baca: Pengakuan Saksi: Kuitansi Uang Honor Rp 22,5 Juta untuk Diah Hangus Dibakar
"Saya sangat menghargai dan menyampaikan terima kasih dari rakyat Afghanistan atas kedatangan di sini. Presiden Jokowi selalu mendorong terjadinya perdamaian di Afghanistan," ucap Presiden Ghani.
Selain itu, kedatangan Presiden Jokowi juga membawa berkah bagi masyarakat Afghanistan.
Kedatangan Presiden ke Kabul diiringi turunnya hujan salju yang diyakini membawa berkah.
"Kedatangan Yang Mulia tidak perlu membawa emas, tapi membawa hujan dan salju. Hujan dan salju merupakan berkah bagi kami. Salju dan hujan tidak pernah memilih akan turun pada orang kaya atau orang miskin," kata Presiden Ghani.