TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan akan menembak kapal-kapal pencuri sumber daya kelautan di Filipina.
Kapal tersebut akan ditembak apabila melampaui batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) negara tetangga Indonesia tersebut.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyambut baik keputusan Duterte tersebut. Susi menyatakan, sebagai presiden, Duterte bisa memutuskan untuk menyusun undang-undang yang mendukung pemerintahannya.
Baca: Maia Estianty Beberkan Rahasia Lagu Bukan Siti Nurbaya Ciptaan Dhani
"Itu bagus, sadar pencurian itu ternyata tidak sekadar ikan. Pasti ada alasan lain, kejahatan kriminal lainnya dan itu tidak main-main," kata Susi di kantornya di Jakarta, Senin (12/2/2018).
Susi menyatakan, kejahatan transnasional pastilah dilakukan oleh sindikat maupun organisasi besar. Selain itu, kejahatan perikanan, seperti pencurian ikan, pastilah dibarengi kejahatan lainnya, seperti narkoba, pemalsuan dokumen, hingga perdagangan manusia yang menyangkut anak buah kapal (ABK).
"Transnational organized crime pasti sindikat. Dilakukan di beberapa negara oleh beberapa kebangsaan dan melakukan bisnis besar yang sangat terintegrasi," ungkap Susi.
Mengutip South China Morning Post, pada akhir pekan lalu Duterte menyatakan bakal memerintahkan Angkatan Laut (AL) Filipina untuk menembak kapal-kapal yang mencuri sumber daya kelautan di ZEE Filipina.
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
40 Soal Sumatif Bahasa Indonesia Kelas 4 UTS Semester 1 Kurikulum Merdeka 2023 Lengkap Kunci Jawaban
Baca: Ivan Gunawan Coba Bangun Istana Kecil Bersama Ayu Ting Ting
Ia juga menyatakan bakal melanjutkan pembicaraan dengan China mengenai sengketa teritorial di Laut China Selatan. Rodrigo pun menegaskan hak kedaulatan atas Benham Rise.
"Jika Anda mengambil sesuatu dari ZEE kami, saya akan memerintahkan AL Filipina untuk menembak," ujar Duterte.
Duterte merujuk kepada ZEE Filipina yang berjarak 200 nautikal mil. Kapal asing bisa melewati kawasan perairan tersebut, tetapi tidak bisa mengambil ikan ataupun minyak dan gas dari kawasan itu.
Rodrigo Duterte nyatakan bakal tembak kapal pencuri sumber daya kelautan di Filipina.
Kapal tersebut akan ditembak apabila melampaui batas ZEE negara tetangga Indonesia tersebut.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyambut baik keputusan Duterte tersebut.
Susi menyatakan Duterte bisa putuskan untuk susun UU yang mendukung pemerintahannya.
"Itu bagus, sadar pencurian itu ternyata tidak sekadar ikan. Pasti ada alasan lain, kejahatan kriminal lainnya dan itu tidak main-main," kata Susi di kantornya di Jakarta, Senin (12/2/2018).
Susi menyatakan, kejahatan transnasional pastilah dilakukan oleh sindikat maupun organisasi besar.
Pencurian ikan pastilah dibarengi kejahatan lain seperti narkoba, pemalsuan dokumen, hingga perdagangan manusia.
Duterte menyatakan bakal perintahkan AL Filipina untuk tembak kapal-kapal pencuri di ZEE Filipina.
Ia juga menyatakan bakal lanjutkan pembicaraan dengan China mengenai sengketa teritorial di Laut China Selatan. (*)
Berita ini sudah dipublikasikan di Kompas.com berjudul: Duterte Bakal Tembak Kapal Pencuri Ikan di Perairan Filipina, Apa Kata Susi?