TRIBUNNEWS.COM - Fakta baru nan mengerikan terungkap dari kasus pembunuhan seorang pria oleh kekasihnya dalam permainan seks.
Seperti diketahui, Anastasia Onegina, mahasiswi berusia 21 tahun asal Rusia menghabisi nyawa kekasihnya, Dmitry Sinkevich, mantan polisi.
Onegina membunuh Sinkevich di apartemennya di Oryol sebelum memutilasi tubuh korban menggunakan sebilah pisau dapur.
Pelaku di antaranya memotong kemaluan dan sejumlah anggota tubuh korban.
Beberapa bagian tubuh korban dibuang Onegina ke tong sampah, sementara lainnya disimpah di lemari pendingin.
Kemudian, sejumlah bagian lainnya digantung di sekeliling apartemen persis seperti di toko penjual daging.
Onegina membantah membunuh Sinkevich, dan mengaku menemukan korban dalam kondisi meregang nyawa sebelum memutilasi.
Seiring berjalannya penyelidikan, Onegina akhirnya mengaku menghabisi nyawa korban.
Seperti dilansir dari Daily Mail, penyelidik mengatakan Sinkevich tewas sesak napas saat melakukan permainan seks BDSM.
Tetangga sekaligus saksi mata bernama Lyubov mengaku melihat ke dalam apartemen Onegina setelah pembunuhan terjadi.
"Saya berencana untuk melihat seperti apa. Daging korban digantung menggunakan kait, tapi mereka tidak melarangku dan melihat lebih dekat," ujar Lyubov.
Ketika Onegina melakukan mutilasi, sang adik, Ksenia, meneleponnya dan bertanya apa yang dia dilakukan.
'Saya memutilasi pacar saya," katanya.
Kemudian, Ksenia menelepon ayahnya yang merupakan polisi dan memberikan laporan kepada otoritas setempat.
Sebelumnya, suami Onegina ternyata juga meninggal dalam kondisi mencurigakan sesaat setelah pernikahan mereka.
Setelah kematian itu, Onegina sempat dirawat di rumah sakit psikiater selama 1 tahun 6 bulan, namun diperbolehkan pulang.
Pengadilan telah meminta Onegina untuk menjalani tes psikiater seiring dengan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
Tetangga mengatakan pasangan Onegina dan Sinkevich merupakan penggemar segala hal berbau ilmu gaib dan seks sadistik.
Tetangga juga mengatakan, pasangan tersebut sangat berisik.
Sebuah laporkan mencatat, "tetangga mengatakan pasangan itu mengadakan pesta seks setiap minggu, dan tetangga protes kepada mereka."
"Mereka (Onegina dan Sinkevich) terlibat permainan seks sadis dan praktik serupa."