TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Ada-ada saja, gara-gara kekenyangan lalu mengantuk berat, pencuri ini malah ketiduran di rumah korbannya.
Tentunya, banyak orang mengatakan bahwa menyantap sarapan sebelum bekerja baik bagi kesehatan.
Namun, saran itu agaknya tak berlaku untuk seorang pencuri di China yang tertangkap gara-gara menyantap sarapan pemilik rumah incarannya malah ngantuk dan ketiduran.
Kisahnya berawal ketika seorang pencuri menyelinap masuk ke dalam sebuah rumah di sebuah desa di Funan, provinsi Anhui, China, Senin (13/3/2018) malam.
Bukannya melakukan "pekerjaan", si pencuri malah ketiduran di sebuah kamar kosong di rumah tersebut.
Demikian dikabarkan situs berita Anwang.com yang dikutip South China Morning Post.
Si pencuri tidur nyenyak hingga pagi hari tanpa diketahui sang pemilik rumah.
Saat terbangun, dia mendapati rumah itu kosong karena sang pemilik sudah berangkat bekerja.
Dia kemudian melakukan pekerjaannya dan menemukan uang tunai 12.000 yuan atau sekitar Rp 26 juta di bawah bantal di kamar utama rumah tersebut.
Setelah mendapatkan incarannya, si pencuri bukannya langsung meninggalkan rumah itu tetapi malah menyantap sarapan yang masih tersisa di meja makan.
Usai makan dan kenyang, pencuri itu kemudian merasa mengantuk dan kembali ke kamar kosong itu untuk kembali tidur.
Siang harinya, pemilik rumah pulang . Dia menjadi curiga ketika menemukan makanannya telah habis dan semakin terkejut ketika mengetahui uang yang disimpannya di bawah bantal lenyap.
Setelah menyisir rumah itu, sang pemilik makin kaget saat menemukan seorang pria tak dikenal sedang tidur lelap di kamar kosong yang memang disediakan untuk menampung tamu.
Dia kemudian menutup pintu kamar perlahan-lahan dan menelepon polisi.
Tak lama polisi tiba dan uniknya, saat petugas masuk ke kamar itu si pencuri masih lelap tidur.
Polisi kemudian membangunkan si pencuri yang diidentifikasi bernama Zhu itu.
Di tengah kekagetannya, Zhu tak memberikan perlawanan saat ditangkap.
Polisi juga menemukan uang tunai, sejumlah telepon genggam, dan berbagai benda berharga pada si pencuri itu.
Zhu, yang ternyata sudah pernah ditangkap dalam kasus pencurian, tak bisa mengelak lagi dan mengakui perbuatannya. (Ervan Hardoko)