"Para tersangka juga merencanakan untuk melarikan diri ke negara tetangga guna mengungsi dengan kelompok teror lain setelah melaksanakan serangan mereka," kata kepala polisi Malaysia, tanpa menyebut negara.
Tiga anggota lain dari sel yang sama ditangkap dalam operasi pengembangan.
Salah satunya adalah seorang pelayan berusia 25 tahun yang telah memerintahkan untuk menculik dan membunuh personil polisi.
Dua tersangka lainnya, umur 23 dan 22 tahun, ditangkap pada 1 Maret dan bekerja sebagai tukang sapu di Singapura.
Baca: PSI Usulkan 12 Nama Cawapres ke Jokowi, Din Syamsuddin dan Said Aqil Masuk Daftarnya
Salah satu dari mereka bertindak sebagai perantara dalam pembelian senjata api untuk sel.
Untuk anggota Abu Sayyaf yang ditangkap pada tanggal 15 Maret, dia merupakan Letnan terpercaya untuk pemimpin kelompok Furuji Indama dan link ke militan Malaysia Mahmud Ahmad.
Ia adalah warga Filipina, yang paling dicari karena keterlibatannya dalam penculikan untuk sindikat tebusan, juga ahli dalam pembuatan alat peledak.
Kepala polisi menambahkan bahwa tersangka telah merencanakan untuk melaksanakan beberapa serangan di Sabah dan bertanggung jawab untuk membuat negara ini sebagai tempat yang aman untuk kelompok-kelompok teror dari Filipina. (Channel News Asia)