Laporan Reporter Kontan, Agung Jatmiko
TRIBUNNEWS.COM, WARSAWA - Polandia hari Rabu (28/3/2018) menandatangani kesepakataan pengadaan senjata terbesar dalam sejarahnya.
Mengutip Reuters, Rabu (28/3/2018), Polandia telah menandatangani pengadaan senjata dengan Amerika Serikat (AS) untuk membeli sistem pertahanan rudal Patriot Raytheon Co sebesar US$ 4,75 miliar sebagai langkah besar untuk memodernisasi pasukannya melawan Rusia yang makin berani.
“Ini adalah momen bersejarah yang luar biasa, ini adalah pengenalan Polandia ke dalam dunia teknologi persenjataan modern,” ujar Presiden Polandia, Andrzej Duda dalam upacara penandatanganan, dilansir dari Reuters.
Polandia sebagai anggota pakta pertahanan atlantik utara atau North Atlantic Treaty Organization (NATO) telah mempercepat upaya untuk merombak persenjataannya yang menua menyusul aneksasi Moskow di semenanjung Krimea Ukraina pada tahun 2014 dan kebangkitan militer Rusia serta ketegasan politik Rusia terhadap tetangganya.
Baca: Paskah, Pemudik Via Gerbang Tol Cikarang Utama Diprediksi Tembus 70.000 Kendaraan
Saat ini kondisi alat utama sistem pertahanan Polandia memang jauh tertinggal ketimbang Rusia.
Dua per tiga perlengkapan militer Polandia merupakan peninggalan Perang Dingin, persenjataan abad ke-20, saat Polandia masih merupakan anggota Pakta Warsawa di bawah Uni Soviet.
Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki mengatakan, perjanjian pembelian rudal Patriot ini menunjukkan solidaritas dan kerja sama dengan Amerika Serikat dan negara-negara NATO lainnya. "Kami, melalui kegiatan kami, pengadaan kami, menunjukkan bahwa kami ingin merasakan bagian integral dari aliansi militer yang paling penting ini," ujarnya, dilansir dari Reuters.
Kesepakatan yang ditandatangani hari Rabu mencakup dua Patriot Raytheon, dilengkapi dengan radar AN/MPQ-65 dan empat peluncur M903. Kesemuanya akan dikirimkan tahun 2022.
Polandia juga tengah bernegosiasi dengan AS untuk membeli lebih banyak sistem rudal Patriot, radar 360 dan misil pencegat sebagai bagian dari tahap kedua modernisasi militer.