Kemudian mereka melanjutkannya dengan berbulan madu di Bali.
Namun, dia mengatakan tidak butuh waktu yang lama, keretakkan rumah tangganya pun muncul.
Forte bekerja sebagai kontraktor perangkat lunak dan sementara Julia menghasilkan 90 ribu Poundsterling atau sekitar Rp 1,7 miliar komisi setahun dari kredit dan firma hukum.
Permasalahan muncul ketika Julia meminta suami dan mertuanya sebuah pinjaman uang.
Ia mengatakan bahwa dia perlu menunjukkan bahwa dia memiliki aset sebesar 5 juta Poundsterling atau sekitar Rp 96 milar untuk mendapatkan visa.
"Itu adalah alasan yang benar-benar sampah," kata Forte.
"Aku orang Inggris dan dia adalah istriku, dan kami bisa memberinya visa yang sah. Tapi saya tidak menyadari hal itu, saya jatuh cinta. Saya akan bangun dan dia akan menangis, mengatakan, 'saya butuh 15 ribu Poundsterling lagi," tambahnya.
Forte menjelaskan bahwa istrinya tersebut akan menangis jika menanyakan perihal tabungannya.
Bahkan Julia menjual Obligasi Premium Forte dan bertanya kepada orangtuanya.
"Jika saya mengajukan pertanyaan, dia akan lebih marah, dia akan menuduh saya tidak memercayainya dan berjalan keluar mengatakan, 'kamu tidak membutuhkan saya lagi," kata Forte.
Forte pun meminjamkan 45 ribu Poundsterling atau sekitar Rp 870 juta.
Sementara mertua Jui menyerakahkan pensiunannya untuk membantu menantu perempuan mereka sebesar 131.330 Poundsterling atau sekitar Rp 2,5 milyar.
Kemudian pada April 2016, Forte menerima surat dari seorang pria bernama Roiter dan mengatakan kepadanya bahwa dia dan rekan bisnisnya, Kaye, telah meminjamkan Julia 2,5 Juta Poundtserling atau sekitar Rp 48 miliar.
Mereka mengklaim bahwa Forte akan menjamin pinjaman tersebut, tapi Forte tidak tahu apa-apa tentang mereka.