Laporan wartawan tribunnews.com, Wahyu Firmansyah
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Para Wartawan di Korea Selatan yang mengunjungi ibukota Korea Utara untuk meliput pertunjukan K-pop di sana menerima kejutan.
Kim Yong Chol seorang kepala intelijen nasional, meminta maaf kepada wartawan karena ditolak masuk ke sebuah teater di Pyongyang.
"Kami mengundang Anda dan kami berkewajiban untuk menjamin liputan gratis," Kim Yong chol dikutip dari New York Times, Senin (2/4/2018).
"Atas nama otoritas Utara, saya menawarkan permintaan maaf dan meminta pengertian anda untuk kesalahan yang dilakukan," katanya.
Sangat jarang bagi Korea Utara untuk menawarkan permintaan maaf publik semacam itu kepada Korea Selatan, atau dalam hal ini untuk meminta maaf atas apa pun.
Sikap langka dari seorang pejabat senior mencerminkan upaya Korea Utara untuk bekerja ke arah mengurangi ketegangan yang ada di Korea.
Namun, permintaan maaf itu lebih mengejutkan bukan hanya karena negara totaliter tidak memiliki pers yang bebas tetapi juga karena itu berasal dari Kim Yong chol, seorang jenderal militer yang dianggap garis keras bahkan oleh standar Korea Utara.
Sebelumnya pada bulan Februari dengan mengirim delegasi ke olimpiade musim dingin di Pyeongchang, Korea Selatan.