TRIBUNNEWS.COM, MUENSTER - Aparat Kepolisian Jerman menduga motif pribadi melatarbelakangi pelaku yang menabrakan mobil vannya ke kerumunan orang di kota Muenster, Jerman Barat.
Karena Pelaku diduga memiliki kecenderungan bunuh diri.
Yang jelas kepolisian, Minggu (8/4/2018) menegaskan bahwa sejauh ini belum ada bukti apapun yang menunjukkan pelaku mempunyai motif politik dalam serangan itu.
Juga tidak ada bukti yang menunjukkan adanya komplotan lain yang terlibat.
Pihak berwenang telah mengidentifikasi dua korban tewas kecelakaan pada Sabtu (7/4/2018), yakni seorang wanita berusia 51 tahun dari Luneburg County dan seorang pria berusia 65 tahun dari Broken County.
Nama-nama mereka tidak dirilis seperti kebiasaan di Jerman.
Baca: Penabrakan sengaja di Jerman: Tersangka menderita gangguan mental, tak terkait militan Islam
Media lokal telah mengidentifikasi pelaku sebagai desainer industri tinggal di Muenster yang telah menderita masalah psikologis.
Namun polisi tidak mengkonfirmasi hal tersebut.
Dilaporkan semua jenasah yang berjumlah tiga orang telah dievakuasi dari tempat kejadian kecelakaan di depan pub Kiepenkerl pada Minggu dini hari.
Mobil Van silver keabu-abuan dideret beberapa waktu kemudian, setelah para ahli bahan peledak telah benar-benar meriksa dan aman dari bahan peledak.
"Van itu tidak ada lagi di TKP. Semua jenis objek atau jenasah juga sudah dievakuasi, serta bukti yang kami temukan di tanah, " juru bicara polisi Susanne Dirkorte mengatakan kepada The Associated Press (AP).
Di dalam van, polisi menemukan petasan ilegal yang disamarkan sebagai bom palsu, pistol palsi dan senjata yang pelaku gunakan untuk mengakhiri hidupnya.
Kepolisian pun telah menggeledah ke dalam apartemen pelaku, yang dekat dari lokasi kecelakaan.
Polisi mengatakan beberapa dari 20 orang yang terluka masih dalam kondisi kritis. Tapi hingga kini Polisi tidak merilis data lebih detail tentang identitas korban luka-luka.
Berdasarkan laporan Harian Muenstersche Zeitung melaporkan bahwa pelaku secara samar-samar mengumumkan rencana bunuh dirinya seminggu yang lalu di email ke teman.
Sebagaimana diberitakan seorang pria berusia
48 tahun telah menambarkan Mobil van-nya ke dalam kerumunan orang Sabtu sore di pusat kota bersejarah Muenster.
Kondisi Kota saat itu ramai kala hangat musim semi pertama hari tahun ini datang.
Orang-orang yang duduk di luar bar Kiepenkerl-- ketika ia melaju kencang ke arah bar. Kendaraannya baru berhenti ketika menabrak dinding pub.
Polisi cepat mengevakuasi area dan ambulans, pemadam kebakaran dan helikopter bergegas ke tempat kejadian untuk membantu mereka yang terluka.
Pada Sabtu malam, antrian panjang relawan menunggu di depan rumah sakit kota universitas untuk menyumbangkan darah bagi para korban.
Di kota danau Aasee, orang secara spontan datang bersama-sama untuk menyalakan lilin.
Kemudian pada hari Minggu, Menteri dalam negeri Jerman Horst Seehofer mengunjungi lokasi kecelakaan dengan pejabat senior lainnya.
Uskup Roma Katolik, Felix Glenn, mengundang semua warga Muenster untuk mengenang dan berdoa bersama di Katedral Paulus pada Minggu dini hari.
Muenster adalah sebuah kota Universitas populer dengan jumlah penduduk 300 ribu jiwa.
Kota ini juga merupakan tujuan wisata terkenal, terkenal dengan kota tua abad pertengahan, yang dibangun kembali setelah sebagian besar hancur selama Perang Dunia II. (CRI/AP).