News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perang di Suriah

Perdana Menteri Inggris Yakin Serangan Udara yang Ditujukan ke Suriah Berhasil

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Inggris Theresa May.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, INGGRIS - Perdana Menteri Inggris Theresa May menyakini bahwa serangan udara yang dilakukan pasukannya dengan sekutunya, Amerika Serikat (AS) dan Perancis, berhasil.

Serangan tersebut merupakan balasan atas fasilitas senjata kimia yang digunakan di Suriah.

Dikutip dari laman BBC, Minggu (15/4/2018), Theresa juga mengatakan bahwa serangannya sudah 'benar dan sah' sebagai bentuk tindakan balasan.

Pangkalan militer dekat ibu kota Damaskus dan Kota Homs, menjadi sasaran serangan itu setelah dugaan adanya serangan kimia yang dilakukan di Douma, Suriah.

Dalam sebuah surat yang dikirimkan kepada Theresa, pemimpin Partai Buruh Inggris, Jeremy Corbyn menyebut apa yang dilakukan Inggris 'dipertanyakan secara hukum'.

Baca: Puji Serangan AS di Suriah, Netanyahu Juga Peringatkan Iran

Downing Street menerbitkan rangkuman dari nasihat hukum yang diterima atas serangan itu yang menyatakan bahwa Inggris telah mendapatkan izin di bawah hukum internasional, untuk mengambil tindakam yang diklaim 'meringankan penderitaan kemanusiaan yang sangat luar biasa di Suriah'.

Sedangkan media milik pemerintah Suriah mengatakan serangan itu merupakan bentuk 'pelanggaran yang sangat jelas terlihat terhadap hukum internasional'.

Serangan rudal AS ke Suriah (grid.id)

Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) melakukan pertemuan darurat pada Sabtu, atas permintaan Rusia.

Sementara itu Theresa May menyampaikan di Downing Street bahwa serangan yang dilancarkan secara terbatas dan terarah itu telah menurunkan kekuatan Suriah dalam penggunaan senjata kimia.

"Tindakan kolektif ini mengirimkan pesan yang jelas bahwa komunitas internasional tidak akan berdiam diri dan mentoleransi penggunaan senjata kimia," kata Theresa.

Baca: Mengintip Kehidupan Perkawinan Campuran WNA-WNI, Suami Bule Terkendala Izin Tinggal

Ia pun menggambarkan penggunaan senjata kimia itu dan menghubungkannya dengan serangan terhadap agen saraf yang terjadi baru-baru ini di Salisbury.

Theresa menambahkan, "kami tidak mengizinkan penggunaan senjata kimia dianggap sebagai hal yang normal dan wajar di Suriah, jalanan Inggris atau di tempat lain".

Theresa akan membuat pernyataan di parlemen Inggris pada Senin mendatang dan memberi kesempatan bagi anggota parlemen yang ingin mengajukan pertanyaan.

Jeremy mengatakan anggota parlemen Inggris sebelumnya telah menyerukan kepada Theresa untuk mempublikasikan secara penuh terkait klaim 'pembenaran' hukum dan dasar dalam mengambil tindakan tersebut.

Politisi Inggris itu kemudian menegaskan bahwa Inspektur Senjata Inggris sedang dalam pejalanannya untuk memverifikasi penggunaan senjata kimia yang dilakukan oleh rezim Bashar al-Assad di Suriah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini