TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Seorang pemuda 21 tahun yang menjadi korban serangan anti-semit di Jalanan kota Berlin, mengatakan kepada media di Jerman bahwa terlepas dari 'kopiah tradisional Yahudi' yang ia kenakan, ia mengaku bukan seorang Yahudi.
Pemuda tersebut menyebut dirinya seorang Arab Israel yang mengenakan 'Kippa' sebagai bentuk percobaan saja.
"Saya bukan orang Yahudi, saya orang Israel. Saya dibesarkan di Israel, di sebuah keluarga Arab," kata pria tersebut kepada stasiun televisi Jerman, Deutsche Welle.
Ia melakukan apa yang ia sebut sebagai 'percobaan' itu, sebagai tanggapannya terhadap peringatan dari seorang temannya yang menyebut penggunaan kippa atau kopiah khas Yahudi, tidak aman di negeri panser.
Baca: Serangan Terhadap Dua Pria Yahudi di Berlin Terekam Kamera
Dikutip dari laman Haaretz, Kamis (19/4/2018), pemuda tersebut pun tidak langsung mempercayai apa kata temannya itu dan langsung mencoba mengenakan kippa demi mengetahui respons langsung masyarakat di Jerman, khususnya Berlin.
Saat diwawancarai oleh media televisi Israel, Kann, pemuda bernama Adam Armoush yang memang berasal dari Israel itu menunjukkan sedikit luka yang dialaminya akibat penganiayaan menggunakan sabuk oleh sejumlah orang itu.
"Mereka terus mengutuk kami, dan teman saya meminta mereka berhenti memaki kami," kata Armoush kepada Kann TV.
"Mereka mulai marah dan salah satu diantara mereka berlari ke arah saya dan saya tahu, merekam (apa yang mereka lakukan) itu sangat penting, karena tidak ada cara untuk bisa menangkap mereka saat polisi belum tiba,".
"Jujur, saya terkejut mengapa hal seperti ini bisa terjadi," kata Armoush dalam wawancara tersebut.
Sementara itu Kanselir Jerman Angela Merkel secara tegas pada Rabu lalu, mengutuk serangan yang dilakukan di jalanan Berlin, yang akhirnya memunculkan perdebatan tentang anti-semitisme di negara yang dipimpinnya.
Sebelumnya, sebuah video serangan yang dilakukan pada Selasa kemarin langsung viral.
Video tersebut menunjukkan salah satu korban mendapatkan penganiayaan berupa cambukan menggunakan ikat pinggang.
Merkel menyebut serangan di kawasan Prenzlauer Berg di kota Berlin itu sebagai insiden yang sangat mengerikan.
Ia pun berjanji bahwa pemerintah akan menanggapi secara sungguh-sungguh terkait perkembangan anti-semitisme di Jerman.
Sedangkan Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas menuliskan cuitannya bahwa "orang Yahudi tidak lagi akan merasa terancam di sini, ini tanggung jawab kami untuk melindungi kehidupan Yahudi di sini,".
Pernyataan tersebut ditulisnya menanggapi pembunuhan enam juta orang Yahudi Eropa yang dilakukan Jerman di bawah NAZI dalam gerakan Holocaust yang terjadi pada 70 tahun silam.
Polisi Berlin mengatakan kedua korban yang diserang terkait isu anti-semit itu berusia 21 dan 24 tahun, namun polisi enggan menyebutkan nama mereka.
Saat ini polisi pun mengaku masih mencari para pelaku penyerangan itu.
Ada dua organisasi Yahudi memposting video yang menunjukkan bahwa seorang pemuda menyerang korban sambil berteriak 'Yahudi'.
Kepala Dewan Pusat Muslim di Jerman, Aiman Mazyek menuntut hukuman bagi para pelaku serangan tersebut.
Ia menuliskan cuitan di akun Twitternya bahwa, "(serangan) itu membuat saya marah karena saya melihat kekerasan seperti itu penuh dengan kebencian,".
Merkel pun kembali menyampaikan ketegasannya bahwa pemerintah jerman akan berusaha memerangi perkembangan anti-semitisme di negara itu.
"Ada anti-semitisme diantara warga Jerman sayangnya, dan juga anti-semitisme dari wilayah berbahasa Arab dan pemerintah akan melakukan segalanya (untuk menentangnya)," kata Merkel kepada wartawan.
Polisi mengatakan, setelah diserang menggunakan sabuk, para pelaku membawa Armoush pergi dan mereka hendak menyerang kembali menggunakan botol kaca namun seorang saksi melerai mereka.
Kelompok RIAS mengatakan ada 947 insiden anti-semit yang terjadi, termasuk 18 serangan dan 23 ancaman pada tahun lalu.
Insiden anti-semit itu telah meningkat di seluruh wilayah Jerman.
Beberapa siswa Yahudi telah melaporkan intimidasi anti-semit yang dilakukan di sekolah-sekolah dalam beberapa bulan terakhir.
Juga terjadinya pembakaran bendera Israel yang dilakukan pada protes baru-baru ini di Berlin.