TRIBUNNEWS.COM, LANGKAWI - Kandidat Perdana Menteri dan pemimpin oposisi Malaysia, Mahathir Mohamad mengunjungi tempat pemungutan suara di Langkawi, Rabu (9/5/2018).
Pada Pemilu kali ini, mantan Mahathir menantang koalisi berkuasa di bawah incumbent dan mantan anak didik politiknya Najib Razak.
Dia yakin akan memenangkan pertarungan ini dari pemimpin berkuasa Partai Barisan Nasional (BN). Karena selama ini ia tidak pernah kehilangan kemenangan di Langkawi.
Dalam pemilu kali ini, Mahathir mengandalkan nostalgia penduduk setempat yang mengingat perannya dalam ekonomi mengubah pulau tersebut pada tahun 1980-an. Termasuk memberikan status bebas cukai pajak.
Resor kelas dunia sekarang menarik gelombang besar wisatawan internasional setiap tahun di daerah ini.
Pada Selasa malam, Mahathir memberikan pidato untuk pemilih lokal, siaran langsung di seluruh negeri di Facebook, menyerukan akhir untuk "kleptokrasi" di bawah Perdana Menteri Najib Razak.
"Kita kehilangan kebanggaan kita. Kami merasa malu dikenal sebagai warga Malaysia,"katanya.
"Kita dapat membawa kembali kebanggaan kita jika kita mengubah pemerintah, menggantinya dengan partai dengan keterbatasan tenaga untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan kekuasaan seperti situasi saat ini."
Mahathir dijadwalkan akan mengunjungi beberapa tempat pemungutan suara di Langkawi sebelum terbang ke Kuala Lumpur untuk menunggu hasil pemilu.
Total 14.449.200 pemilih terdaftar akan memberikan suaranya mulai pukul 08.00 hingga 17.00.
Pemilihan, menentukan pemerintah yang akan mengelola negara selama lima tahun berikutnya, yang memperebutkan 222 kursi Parlemen dan 505 kursi di 12 dari 13 Majelis negara.
Dalam pemilu kali ini, akan bersaing antara Koalisi petahana yang dipimpin oleh Perdana Menteri Najib Razak dengan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohammad.
Sebuah survei independen Merdeka Center menunjukkan koalisi gabungan pemerintah Perdana Menteri Najib Razak kehilangan suara di Semenanjung Malaysia, meskipun ia masih bisa memenangkan pemilihan.
Survei yang dirilis pada Selasa (8/5/2018) menunjukkan koalisi partai Barisan Nasional (BN) akan memenangkan 37,3 persen suara pemilih di Semenanjung Malaysia. Atau turun dari 40,3 persen dibanding survei minggu lalu.
Aliansi oposisi dukungannya berada di 43,4 persen suara pemilih.
Masih berdasarkan Survei independen tersebut, koalisi Najib diperkirakan akan mendapatkan 100 dari 222 kursi di Parlemen.
Sementara aliansi oposisi akan memenangkan 83 kursi.(Channel News Asia/Bernama/Reuters/AP)