TRIBUNNEWS.COM - Seorang co-pilot pada penerbangan Sichuan Airlines dipaksa melakukan pendaratan darurat pada hari Senin (14/5/2018) karena tersedot keluar setelah pesawat kaca kokpit meledak.
Dilansir Tribunnews.com dari Metro.co.uk pada Selasa (15/5/2018) kapten pesawat Liu Chuanjian baru saja mencapai ketinggian 32 ribu kaki setelah lepas landas pukul 06.25 waktu setempat, ketika suara memekakkan telinga memecahkan kokpit.
Kokpit mengalami penurunan tekanan mendadak dan penurunan suhu.
Ketika dia melihat ke atas, kaca depan kokpit telah hancur.
Chuanjian kemudian dipuji sebagai pahwlawan setelah mendaratkan Airbus A319 secara manual di Cina.
"Tidak ada tanda peringatan. Tiba-tiba kaca depan hanya retak dan membuat dentuman keras. Hal berikutnya yang saya tahu, co-pilot saya telah tersedot keluar dari jendela," ungkapnya.
BACA: Polisi Periksa Bungkusan Berisi Kabel Ditemukan di Toilet Transmart
"Segala sesuatu yang ada di kokpit mengambang di udara. Sebagian besar peralatan tidak berfungsi dan saya tidak dapat mendengar radio. Pesawat itu bergetar sangat keras sehingga saya tidak bisa membaca pengukur," tambahnya.
Seorang penumpang yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada China News Service,
"Awak sedang melayani sarapan kami ketika pesawat mulai bergetar. Kami tidak tahu apa yang sedang terjadi dan kami pank. Kemudian masker oksigen jatuh. Kami mengalami beberapa detik jatuh bebas sebelum stabil lagi," ungkapnya.
"Saya masih gugup. Saya tidak berani naik pesawat lagi, yapi aku juga senang bisa selamat,"
Co-pilot yang mengenakan sabuk pengaman itu untungnya bisa ditarik kembali.
Ia mengalami luka gores dan pergelangan tangannya terkilir.
Sementara anggota awak kabin lainnya juga terluka dalam pendaratan.