TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Arab Saudi mengancam akan melakukan tindakan militer terhadap Qatar jika negara itu tetap pada keputusannya mengakuisisi sistem rudal pertahanan udara S-400 milik Rusia.
Mengutip informasi dari harian Prancis Le Monde yang diterbitkan pada Jumat lalu, Arab Saudi telah menuliskan surat kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron yang berisi permintaan agar Macron 'campur tangan' dalam langkah pencegahan berlanjutnya kesepakatan antara Qatar dan Rusia.
Campur tangan Prancis itu juga dimaksudkan untuk membantu menjaga stabilitas regional.
Dilansir dari laman NDTV, Minggu (3/6/2018), belum ada reaksi resmi yang disampaikan secara langsung oleh Presiden Prancis maupun Kementerian Luar Negeri nwgara tersebut terhadap laporan itu.
Baca: Tak Peduli Ancaman Raja Arab, Rusia Tetap Ngotot Jual Rudal S-400 ke Qatar
Arab Saudi, yang didukung kekuatan regional lainnya termasuk Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA) memutuskan hubungan dengan Qatar pada Juni 2017 lalu.
Qatar yang merupakan negara teluk itu dituduh mendukung kelompok-kelompok radikal Islam dan dinilai terlalu dekat dengan Iran.
Perlu diketahui, Iran merupakan rival utama Arab Saudi di kawasan tersebut.
Baik Arab Saudi dan negara sekutunya kemudian menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Qatar yang secara konsisten terus menolak dakwaan yang dialamatkan terhadapnya.
Dalam upaya untuk mengurangi 'keterasingannya', Qatar telah mencari sekutu baru, termasuk negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin, Rusia.
Pada Januari lalu, telah diumumkan bahwa pembicaraan Qatar dengan Rusia terkait penyediaan sistem canggih S-400 sudah memasuki tahapan lanjut.
Harian Le Monde itu menambahkan, dalam surat yang dikirimkan oleh Raja Arab Saudi, yakni Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud kepada Macron, menyatakan 'keprihatinannya yang mendalam' terkait diskusi antara Qatar dan Rusia.
Raja Salman juga memperingatkan Macron tentang resiko terjadinya eskalasi.
Arab Saudi diketahui siap melakukan semua langkah yang diperlukan untuk menghilangkan sistem pertahanan yang dibidik Qatar itu.
Bahkan negara yang berkuasa di kawasan Timur Tengah itu pun tidak segan untuk melakukan tindakan militer demi mencegah Qatar mengakuisisi sistem pertahanan canggih Rusia.