Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Lebih dari 55 ribu orang diperkirakan akan turun ke jalanan London Tengah untuk memprotes kunjungan tiga hari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke Inggris pada pekan depan.
Para demonstran telah berjanji untuk menentang kunjungan Trump dengan melakukan 'karnaval perlawanan' pada Jumat mendatang, 13 Juli 2018.
Dilansir dari laman Al Jazeera, Jumat (6/7/2018), dunia akan melihat warga Inggris dan kelompok etnis minoritas bersatu melawan apa yang mereka sebut sebagai kebijakan 'rasis dan fasis ala Trump'.
Al Jazeera sempat berbicara kepada para pengunjuk rasa untuk mendapatkan informasi terkait alasan mereka melakukan aksi protes.
Shamui Joarder, Kepala Urusan Publik dalam kelompok kampanye pro-Palestina 'Friends of Al Aqsa', msngatakan kepada Al Jazeera bahwa pawai tersebut diperlukan untuk menghentikan Trump dan melegitimasi kebencian, Islamophobia serta kebijakan anti-Palestina yang diterapkannya.
"Kami merasa bahwa kepresidenan Donald Trump dipimpin oleh kebencian terhadap Islamophibia, dipimpin juga oleh kebijakan anti-Palestina dan itu jelas mempengaruhi komunitas muslim yang tidak hanya ada di Amerika dan Timur Tengah, tetapi di seluruh dunia, dan itu mempengaruhi kita di sini," kata Joarder.