TRIBUNNEWS.COM - Sebuah insiden mengerikan terjadi di Kalaimagal College of arts and Science, Coimbatore, Tamil Nadu, India.
Mahasiswi berusia 19 tahun harus kehilangan nyawanya setelah didorong pelatihnya dari atap lantai dua.
Dilansir Tribunnews dari Next Shark, insiden ini terjadi pada Kamis (12/7/2018) kemarin.
Kejadian ini bermula saat Kalaimagal College of arts and Science tengah mengadakan pelatihan manajemen bencana dan pertolongan pertama.
Sebuah video menunjukkan rekaman pelatihan yang memperlihatkan mahasiswi bernama Lokeshwari tengah duduk di atap lantai dua sementara pelatih berdiri di sampingnya.
Tampaknya si pelatih memberi instruksi agar Lokeshwari melompat ke bawah di mana sekumpulan mahasiswa lainnya memegang jaring untuk menangkapnya.
Namun sayang, pelatih terburu-buru mendorong Lokeshwari yang sepertinya belum siap untuk melompat.
Kepala Lokeshwari terbentur atap lantai satu sebelum akhirnya jatuh ke jaring pengaman.
Seorang mahasiswa yang menyaksikan kejadian tersebut memberikan kesaksiannya.
"Lokeshwari awalnya mengatakan ia tertarik mencoba melompat dari lantai dua, namun mengurungkan niatnya."
"Kemudian ia ingin mencoba kembali dan memberi tahu pelatih dirinya ingin melompat."
"Saat naik ke atap lantai dua, ia terlihat takut dan enggan melompat. Namun pelatih tetap menyuruh hingga akhirnya mendorong Lokeshwari begitu saja."
"Sayangnya, kepala Lokeshwari terbentur atap lantai pertama. Ia menderita luka parah di leher dan kepala," tutur mahasiswa tersebut.
Karena menderita luka parah, Lokeshwari segera di bawa ke rumah sakit, tapi ia harus tewas karena terlambat mendapat pertolongan.
Pelatih yang diketahui bernama R Arumugam mengaku dirinya memegang sertifikat dari National Disaster Management Authority (NDMA).
Meski begitu, NDMA ternyata tidak terkait pelatihan tersebut.
NDMA mengatakan mereka tidak memberi wewenang pada R Arumugam untuk melakukan pelatihan.
Hal ini diungkapkan di akun Twitter resmi mereka.
"Sayang sekali insiden ini harus terjadi & kita kehilangan seseorang yang masih muda.
Kami mengucapkan turut berduka cita pada keluarga.
Namun, NDMA tidak terkait dengan pelatihan ini.
NDMA tidak memberikan wewenang pelatih untuk menyelenggarakan pelatihan."
Atas kematian putrinya, ayah Lokeshwari mengajukan tuntutan pada R Arumugam.
Arumugam sendiri saat ini tengah menghadapi dakwaan karena dianggap lalai sehingga menewaskan seseorang.
Mengetahui kejadian tewasnya Lokeshwari, pengguna Twitter menuntut keadilan dan menyatakan belasungkawa pada keluarga mahasiswi 19 tahun ini.
"Ada sebuah situasi di India di mana pelatihan manajemen bencana menjadi sebuah bencana. Aku turut bersedih untuk Lokeshwari."
"Turut bersedih mengetahui kematian seorang gadis setelah terjatuh dari gedung kuliah saat pelatihan di Coimbatore. Dukungan dan doaku untuk keluarganya."
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)